Pasar Bereaksi Negatif Terhadap Prabowo

Reporter

Editor

Senin, 7 Juli 2014 08:12 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pasar saham dan valuta asing diperkirakan bakal bereaksi negatif jika pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang dalam pemilihan presiden 9 Juli. Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia, Haryajid Ramelan, memprediksi, jika Prabowo-Hatta menang, dalam jangka pendek indeks saham akan terjerembap, sebelum kembali menyesuaikan diri dengan kondisi riil perusahaan.

Ia menyebutkan pelaku pasar cenderung memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Indikasinya tampak dari pergerakan indeks saham dalam setiap peristiwa politik. “Kami sudah melihatnya sejak Jokowi mendeklarasikan sebagai calon presiden. Pasar merespons positif pencalonannya,” ujar Haryajid saat dihubungi Tempo, pertengahan pekan lalu.

Kepala Divisi Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menuturkan, pelaku pasar modal menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi agar kapitalisasi pasar meningkat. Dalam kampanyenya, Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen, sedangkan Jokowi lebih realistis dengan target pertumbuhan 7 persen.

Pelaku pasar saham yang saat ini berjumlah sekitar 400 ribu orang juga melihat konfigurasi gerbong koalisi Prabowo-Hatta kebanyakan diisi oleh orang-orang yang gagal membawa pertumbuhan ekonomi tinggi. “Pertumbuhan ekonomi sebesar itu hanya bisa dicapai oleh pendekatan-pendekatan baru, orang-orang baru,” kata Satrio.

Analis dari Sinarmas Sekuritas, Christandhi Reza Mihardja, berpendapat, di mata pelaku pasar, figur Jokowi dikenal bersih dan senang mengeksekusi program infrastruktur. Sedangkan Prabowo kerap diasosiasikan dengan Orde Baru dan pelanggaran hak asasi manusia. “Pelanggaran HAM itu masalah serius bagi investor asing,” kata Reza.

Adapun ekonom dari PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan visi-misi kedua calon presiden tersebut relatif sama, yaitu sama-sama mengedepankan pertumbuhan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan. Namun, ucap dia, pasar melihat figur Jokowi lebih unggul karena lebih cepat dan berorientasi pada solusi.

Suara berbeda dilontarkan Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang. Ia menyatakan pasar membutuhkan sosok presiden yang tegas dan mampu memperbaiki infrastruktur. "Saya rasa presiden nomor urut 1 (Prabowo) mempunyai kualifikasi ini," kata dia, pekan lalu. Dia yakin pasangan Prabowo-Hatta bisa memberi sentimen positif bagi pasar modal ataupun valuta asing.

Menanggapi berbagai penilaian negatif, anggota dewan pakar tim kampanye pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Amir Sambodo, mengatakan optimisme ekonomi ke depan dilandasi kekuatan industri. Pada tahap awal, sektor ini didorong untuk mencapai pertumbuhan di atas 7 persen.

Selain itu, jika terpilih, Prabowo akan melanjutkan program percepatan ekonomi (MP3EI) yang digagas Hatta saat menjabat Menteri Koordinator Perekonomian. “Program tersebut diperdalam dan dikembangkan lagi,” kata Amir kemarin.

M. AZHAR | MEGEL JEKSON | AYU WANDARI | INDRI MAULIDAR | YOLANDA RYAN ARMINDYA | Nafi | EFRI R

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Pengamat Nilai Sikap SBY Berlebihan
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya