Jokowi Tetap Unggul di Hitung Cepat dan Hitung Riil

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2014 14:58 WIB

Ekspresi Jokowi dan Jusuf Kalla saat menjawab pertanyaan moderator dalam Debat Capres Cawapres 2014 di Hotel Bidakara, Jakarta, 5 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penghitungan suara manual tim independen memperlihatkan Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap unggul dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. Berdasarkan tabulasi www.kawalpemilu.org, Jokowi-Kalla meraih 52,69 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 47,31 persen.

Situs itu memuat penghitungan suara berdasarkan formulir C1 Komisi Pemilihan Umum yang ditabulasi hingga pukul 22.30 tadi malam. Jumlah suara terhimpun sekitar 109 juta dari data pemilih yang mencapai 130 juta orang. Kawalpemilu.org melibatkan relawan dalam jumlah besar untuk memasukkan data C1. "Kami berpartisipasi mengawal pemilu untuk mencegah perpecahan," kata penggagas kawalpemilu.org, Ainun Najib, kemarin.

Lebih dari 700 orang yang tersebar di berbagai tempat, menurut Ainun, ambil bagian dalam tabulasi tersebut. Dia mengaku, kawalpemilu dirancang bersama rekannya yang merupakan programmer perusahaan teknologi informasi di Silicon Valley, Amerika Serikat. "Dengan cara ini, mereka akan tahu kalau kalah bukan karena dicurangi," kata Ainun, yang mengenyam pendidikan di Nanyang Technological University, Singapura, ini

Ainun menjelaskan, untuk menjaga akurasi, relawan bekerja sangat hati-hati dan cermat. Beberapa kesalahan data, seperti tidak terbaca dan kesalahan memasukkan angka C1, bisa ditemukan. "Kami independen. Semuanya transparan, publik bisa melihat dan memantaunya," kata Ainun.

Hasil tabulasi kawalpemilu tak jauh berbeda dengan penghitungan manual tim pemenangan Jokowi-Kalla. Mereka mencatat Jokowi-Kalla mendapat 53,46 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 47,91 persen. "Data yang masuk sudah 90 persen ke atas,” kata Djarot Saiful Hidayat, koordinator saksi Jokowi-Kalla, kemarin.

Tabulasi kawalpemilu juga mirip dengan hasil hitung cepat lembaga survei seperti CSIS, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Populi Center, Radio Republik Indonesia (RRI), dan Saiful Mujani Research Center.

Direktur Utama RRI Niken Widiastuti menegaskan, hitung cepat lembaganya sangat bisa dipertanggungjawabkan. “Kami netral dan independen. Apa yang kami lakukan tanpa pretensi dan keberpihakan terhadap capres-cawapres mana pun,” kata Niken dalam siaran persnya di laman resmi RRI.

Di tempat terpisah, kubu Prabowo Subianto tetap yakin memenangi pemilihan presiden. Berdasarkan hitung manual tim koalisi Merah Putih, Prabowo, yang berpasangan dengan Hatta Rajasa, mendapat 52,04 persen. Sedangkan Jokowi-Kalla 47,96 persen. Kemenangan ini juga dilansir lembaga survei melalui hitung cepat seperti Indonesia Research Center, Jaringan Suara Indonesia, Puskaptis, dan Lembaga Survei Nasional. "Insya Allah yakin," kata Prabowo di kantor pusat Muhammadiyah kemarin.

PRIO HARI KRISTANTO | REZA ADITYA | YANDI

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya