Kubunya Retak, Prabowo Ngotot ke MK

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juli 2014 18:04 WIB

Calon Presiden, Prabowo Subianto memberikan sambutan terkait pernyataan sikapnya pad ahasil pilpres 2014 di rumah Polonia, Jakarta, 22 Juli 2014. Prabowo menyatakan menolak hasil Pilpres 2014 dan mengundurkan diri dari Calon Presiden 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah benih-benih keretakan partai pendukungnya dalam menyikapi hasil pemilihan presiden, kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berkukuh mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, menganggap proses pelaksanaan pemilihan yang digelar Komisi Pemilihan Umum bermasalah dan terindikasi banyak penyimpangan.

Selama ini, Fadli mengklaim, tim Prabowo-Hatta sudah melaporkan kecurangan yang terjadi di sejumlah daerah agar dapat diselesaikan lebih dulu, namun KPU dinilai tidak menggubris tuntutan mereka. "Pemilihan ini tidak sesuai dengan asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsional, dan akuntabilitas," ujarnya Rabu 23 Juli 2014.

Dua hari yang lalu, KPU menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden. Keduanya mengungguli Prabowo-Hatta dengan raihan 53,15 persen berbanding 46,85 persen suara. Namun, sejam sebelum pleno penetapan rekapitulasi suara nasional, Prabowo Subianto memutuskan menarik diri dari proses pelaksanaan penghitungan suara di KPU.

Juru debat nasional tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani, pun memastikan timnya menempuh jalur Mahkamah untuk menyelesaikan sengketa hasil pemilihan. Mengajukan gugatan, kata Yani, bukan menunjukkan kubunya tidak siap kalah. “Namun agar presiden terpilih juga memiliki keabsahan hukum,” ujar dia di Rumah Polonia, Jakarta, markas tim pemenangan Prabowo-Hatta.

Sikap tim Prabowo-Hatta yang ngotot mengajukan gugatan ke Mahkamah bertolak belakang dengan pendirian sebagian anggota koalisi pendukung Prabowo. Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa mengatakan partainya tidak akan mengikuti upaya yang dilakukan kubu Prabowo memperkarakan hasil pemilihan ke Mahkamah.

Suharso menegaskan, mayoritas pengurus partainya bisa menerima kemenangan Jokowi-Kalla. "Gagasannya sama, semua hampir satu suara mendukung Jokowi-Kalla," kata Suharso. Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono meminta partainya mengakui kemenangan Jokowi-Kalla. “Secara kelembagaan, ketua umum yang berhak menjawab," ujar Agung.

Adapun KPU tak gentar menghadapi gugatan Prabowo-Hatta. Anggota KPU, Arief Budiman, mengatakan lembaganya menyiapkan dokumentasi penghitungan dan rekapitulasi suara dari semua tingkatan secara berjenjang. "Sudah kami siapkan bundel-bundel berita acara rekapitulasi suara tiap provinsi," ucap Arief di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.

Mahkamah Konstitusi memberi tenggat hingga Jumat pukul 21.05 bagi Prabowo-Hatta untuk mengajukan gugatan. Ketua MK Hamdan Zoelva menjelaskan, obyek gugatan harus memenuhi empat unsur, seperti penetapan hasil pemilihan tingkat nasional dan perolehan suara yang mempengaruhi kemenangan calon. “Sampai tadi malam, kami belum menerima permohonan gugatan,” kata Hamdan.

SUNDARI SUJIANTO | REZA ADITYA | FRANSISCO ROSARIANS | IRA GUSLINA SUFA | GANGSAR PARIKESIT | MUHAMMAD MUHYIDDIN | BOBBY CHANDRA

Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014


Berita terpopuler lainnya:|
Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar
Hacker Cina Manipulasi Suara Golput di Pilpres?
Pemain Voli Ini Lebih Pantas Jadi Model

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya