TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan akan mempertimbangkan perampingan kabinet dan lembaga negara dalam pemerintahannya. “Tim transisi tengah mengkaji beberapa pilihan ihwal arsitektur kabinet yang akan datang,” katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa 12 Agustus 2014. (Baca: Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi)
Jokowi mencontohkan opsi penghapusan wakil menteri. Menurut dia, penghapusan wakil menteri tak bisa dipukul rata karena beban setiap kementerian, termasuk anggarannya, berbeda-beda. "Sekarang masih dalam proses kalkulasi," ujarnya.
Wakil ketua tim transisi, Andi Widjajanto, menjelaskan tim antara lain mengkaji struktur kabinet dengan dan tanpa menteri koordinator serta wakil menteri. Tim juga mengkaji ada-tidaknya posisi dewan keamanan nasional. “Tim menawarkan berbagai pilihan kepada presiden terpilih,” kata dia.
Dalam undang-undang, kementerian dan lembaga setingkatnya hanya dibolehkan berjumlah 35. Kabinet nanti, ujar Jokowi, bisa pula menambah menteri, seperti kementerian maritim. “Saya belum bisa memutuskan karena banyak analisis dan opsi," katanya. "Saya akan pilih berdasarkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi."
Jokowi menegaskan, tim transisi yang diketuai Rini Mariani Soemarno tak akan mengurusi masalah pemilihan menteri. Menurut dia, pemilihan menteri melibatkan lembaga rekrutmen swasta yang bertugas "memburu" calon menteri.
Jokowi juga menekankan menteri yang akan dipilihnya harus melepas jabatan struktural partai agar bisa berkonsentrasi penuh di kabinet. "Saya tak mau menteri merangkap di struktur partai. Kalau kader, tidak apa-apa," katanya.
Untuk memuluskan transisi pemerintahan, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Kuntoro Mangkusubroto, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berkomunikasi dengan tim transisi. “Pak Presiden memerintahkan Bappenas dari pihak kabinet untuk berinteraksi dengan tim transisi," kata Kuntoro kemarin.
Jokowi menyambut baik keputusan Presiden Yudhoyono mengutus Bappenas untuk berkomunikasi dengan tim transisi. Menurut dia, tim juga akan berkomunikasi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Keuangan. Ia akan menemui Yudhoyono setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi pada 22 Agustus nanti. “Saya bertemu Pak SBY dulu, nanti baru membuka pintu ke kementerian,” katanya.
ANANDA TERESIA | PRIHANDOKO | RIDHO JUN PRASETYO
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Tim Hukum Jokowi Percaya Diri Soal Saksi Prabowo
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Berita terkait
Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
2 jam lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
10 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
11 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
12 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
13 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
14 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
15 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
19 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
20 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
21 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca Selengkapnya