TEMPO.CO, Jakarta - Presiden-wakil presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo-Jusuf Kalla, masih berbeda sikap ihwal gagasan perampingan kabinet yang diajukan Tim Transisi. Jokowi tak mempersoalkan bagaimana postur kabinetnya. Sedangkan Kalla tetap menginginkan kabinet terdiri atas 34 kementerian.
“Buat saya tidak penting, mau kurus, mau gemuk, yang penting bisa langsung bekerja dan dirasakan masyarakat. Itu saja,” kata Jokowi kepada Tempo, akhir pekan lalu. “Percuma anggaran habis ke mana-mana, tapi tidak jelas ke mana.”
Saat ini, bagaimana postur kabinet pemerintahan Jokowi-Kalla mendatang masih terus dikaji. Tim Transisi Jokowi pernah mengajukan empat opsi, tiga di antaranya skenario perampingan kabinet dari yang ada sekarang. Tujuan perampingan adalah efisiensi dan efektivitas lembaga.
Wakil Ketua Tim Transisi Jokowi-Kalla, Andi Widjajanto, menyatakan perampingan kabinet akan memangkas pengeluaran negara sebesar Rp 3,8 triliun. “Itu perampingan dari 34 kementerian menjadi 27," kata dia, dua pekan lalu.
Selain perampingan, tim mengajukan usul pembentukan kementerian baru. Salah satunya adalah kementerian yang mengurus kemaritiman. Tugas pokok dan fungsi kementerian ini adalah mengurus persoalan kelautan dan pembangunan infrastruktur laut.
Usul perampingan sebenarnya juga pernah diajukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, yang mengeluarkan hasil kajiannya pada 2012. Saat itu diusulkan jumlah kementerian dalam kabinet bisa lebih ramping. Caranya, menggabungkan kementerian, meleburkan subsektor kementerian, atau menggabungkan sejumlah subsektor dalam maupun antar-kementerian.
Kalla menganggap kabinet yang terdiri atas 34 kementerian sudah ramping. Ia merujuk pada persoalan, luas wilayah, ataupun kepadatan penduduk Indonesia. “Yang disebut gemuk dan ramping itu, contohnya penduduk Indonesia 250 juta dan penduduk Singapura yang 5 juta,” kata dia akhir pekan lalu.
Kalla meminta tidak ada yang membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Sebab, penduduk Malaysia hanya 24 juta jiwa. “Kalau Malaysia menterinya itu 24, bukan berarti 34 (kementerian) kita gemuk,” kata dia. Kalla saat ini menjadi anggota Dewan Penasihat Pusat Kajian Trisakti. Salah satu kegiatan lembaga ini juga mengkaji arsitektur kabinet.
anggota Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto, mengaku tak tersaingi oleh kajian-kajian dari lembaga dari luar Tim Transisi menjelang pemerintahan baru. "(Semakin banyak kajian) justru semakin baik karena kian menambah opsi arsitektur kabinet, dan itu malah obyektif," kata Hasto.
Adapun Jokowi memastikan dirinya tetap sebagai penentu dalam pengambilan keputusan atas kabinet mendatang. Tim Transisi masih melakukan kajian dan akan memberikan opsi-opsi kepadanya.
ANANDA TERESIA | REZA ADITYA | IRA GUSLINA SUFA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Siapa Ketua DPR | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Perwira Polisi Tertangkap Bawa Narkoba di Malaysia
Berita terkait
Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?
18 September 2022
Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi
4 November 2021
Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.
Baca SelengkapnyaUnggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More
27 Oktober 2019
Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.
Baca Selengkapnya5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I
19 Oktober 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMenteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti
18 Oktober 2019
Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.
Baca SelengkapnyaAkhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih
18 Oktober 2019
Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaKabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas
18 Oktober 2019
Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.
Baca SelengkapnyaPerpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial
18 Oktober 2019
Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.
Baca SelengkapnyaHanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah
18 Oktober 2019
Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing
18 Oktober 2019
Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Baca Selengkapnya