Chatib, Havas dan Ota Masuk Bursa Menteri Jokowi

Reporter

Editor

Jumat, 19 September 2014 13:24 WIB

Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno. dok TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri Keuangan saat ini Chatib Basri, diplomat senior Arif Havas Oegroseno, dan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Mas Achmad Santosa—yang biasa dipanggil Ota—disebut-sebut bakal masuk kabinet pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Chatib akan menduduki kembali jabatannya karena dianggap bisa menjadi jembatan pengaturan kebijakan anggaran pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi.

Menurut sumber di lingkaran dalam Tim Transisi Jokowi-Kalla, nama Chatib menyingkirkan dua kandidat yang sebelumnya juga digadang-gadang untuk menempati posisi ini. Keduanya adalah Rini Soemarno, Ketua Tim Transisi, yang menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Keuangan saat ini.

Presiden terpilih Joko Widodo belum bersedia membuka kandidat kuat Menteri Keuangan di kabinetnya kelak. Dia hanya mensyaratkan kandidat Menteri Keuangan berasal dari kalangan profesional yang mengerti ihwal seluk-beluk anggaran dan kebijakan fiskal. “Supaya bisa mengawal anggaran dengan baik,” kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, kemarin.

Chatib sendiri mengaku belum tahu soal namanya masuk bursa menteri Jokowi. “Aku belum denger tuh.”

Ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Agus Eko Nugroho, menilai Chatib paling pas mengisi posisi Menteri Keuangan. Selain bisa menjadi jembatan kebijakan anggaran di masa Yudhoyono ke era pemerintah Jokowi, kata Agus, Chatib sosok yang diterima kalangan dunia usaha. “Dia bisa memberikan pedoman bagi pemerintah baru dalam mengelola keuangan negara,” kata Agus.

Nama Arif Havas Oegroseno, yang saat ini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, disebut sebagai calon kuat yang bakal mengisi posisi Menteri Luar Negeri.

Sebelumnya, tim “head hunter”, yang bertugas menjaring calon menteri, mengusulkan tiga nama ke Jokowi. Selain Havas, kandidat yang diusulkan adalah Retno L.P. Marsudi, Duta Besar Belanda, dan Alwi Shihab, mantan Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Timur Tengah.

Soal kandidat Menteri Luar Negeri, Jokowi mengaku sudah menentukan kriterianya. “Bisa saja duta besar, yang penting praktisi dan mengerti diplomasi. Ini posisi penting, jadi harus orang yang ngerti,” kata dia.

Ketika dihubungi kemarin, Havas irit bicara soal namanya yang masuk bursa menteri Jokowi. “Rasanya tidak pas. Saya tak mau ‘nggege mongso’ (mendahului).”

Soal masuknya nama Mas Achmad Santosa dalam bursa calon menteri, Jokowi hanya tersenyum ketika dimintai konfirmasi. Adapun Ota mengaku belum tahu soal itu. “Anda tahu dari mana?” kata Deputi Hukum Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan ini.

ANANDA TERESIA | ANTON WILIAM | NATALIA SANTI | AW | MTQ | ANTON A

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang
Beli Honda HR-V, Berapa Harganya?

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

11 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

13 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya