Menteri Susi Kecewa Ikan Indonesia Diolah Negara Lain

Reporter

Editor

Sabtu, 1 November 2014 09:37 WIB

Menteri Susi Pudjiastuti menjawab pertanyaan saat wawancara di kantor KKP, Jakarta, 31 Oktober 2014. Susi Pudjiastuti mengatakan, akan mengajak semua pemangku kepentingan untuk membangun kegiatan ekonomi periknan dan kelautan yang berkelanjutan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kecewa menyaksikan banyaknya ikan laut Indonesia yang diboyong ke luar negeri. Menurut dia, penangkapan ikan didominasi oleh kapal-kapal besar milik pengusaha asing. “Bisa juga kapal asing berbendera Indonesia, sehingga produksinya langsung dibawa ke Thailand, Cina, dan Taiwan,” katanya, kemarin. (Baca juga: Menteri Susi Ancam Boikot Negara Pencuri Ikan )

Praktek ini, ia mengimbuhkan, membuat nilai ekspor produk perikanan negara lain meningkat, dan sebaliknya, pertumbuhan ekspor Indonesia tertekan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan, potensi ekonomi dari keseluruhan sektor kelautan mencapai Rp 3.000 triliun, dengan realisasi pada 2014 ditaksir sebesar Rp 337 triliun. (Baca juga: Curi Ikan, 100 Kapal Ditangkap Setiap Tahun)

Guna mendorong produksi ikan dalam negeri, Susi mengungkapkan, Kementerian Kelautan akan mengajak negara-negara yang selama ini mengeksploitasi ikan di perairan Nusantara duduk bersama membahas mekanisme pengelolaan ikan. Beberapa poin yang akan dibahas adalah pembenahan dan pendataan jumlah kapal tangkap yang beroperasi di sini. (Baca juga: WWF Indonesia Dukung Program Menteri Susi )

Pemerintah, kata Susi, akan menghitung jumlah kapal tangkap sekaligus meninjau ulang izin operasinya di Indonesia. Selanjutnya, Kementerian Kelautan akan membuka data kapal penangkap ikan. “Saya akan umumkan ke masyarakat publik username sistem kami, supaya masyarakat dapat melihat berapa jumlah kapal tangkap,” tuturnya.

Pada Kamis lalu, di depan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Susi menyatakan untuk sementara waktu melarang kapal penangkap ikan berukuran besar memasuki perairan Indonesia. Ia menepis anggapan bahwa kebijakan tersebut bakal mempersulit iklim investasi. Dalihnya, Indonesia harus dijadikan mitra aktif dalam pertumbuhan pasar produk hasil laut dunia.

“Kita jangan menjadi penonton. Ukuran negara kita lima kali lebih besar dibanding negara lain, tapi ekspornya seperlima negara tersebut,” ujarnya.

Ihwal kelestarian lingkungan, Susi berjanji akan meminta duta besar negara-negara yang pengusahanya menangkap ikan di Indonesia, seperti Cina, Malaysia, Filipina, Jepang, Taiwan, dan Australia, bernegosiasi. Pemerintah mengizinkan negara lain berbisnis di Indonesia, tapi harus memberikan keuntungan yang memadai dan membayar biaya kelestarian lingkungan.

“Kalau hanya ambil tanpa ada uang untuk melestarikan lingkungan, bisnis ini tidak akan bertahan,” ucap Susi.

Wakil Ketua Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto sepakat dengan kebijakan Susi. Sebab, ia menilai, Indonesia mempunyai wilayah laut yang luas, tapi ekspornya kalah jauh dibanding Thailand. “Indonesia hanya bisa mengekspor US$ 4,19 miliar per tahun, sementara Thailand meraup US$ 10 miliar,” ia mengungkapkan.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Abdul Halim berharap, di masa mendatang Indonesia tidak hanya mengekspor ikan mentah, tapi juga beranjak menjadi eksportir produk olahan, seperti produk kalengan dan mayones. Saat ini, kata dia, ekspor perikanan Indonesia kalah dibanding Norwegia, Cina, dan Malaysia. “Indonesia harus belajar dari Norwegia. Ini demi ada nilai tambah,” kata Abdul kepada Tempo.

SAID MAHMUD | DEWI RINA | SINGGIH SOARES | AMRI MAHBUB | EFRI R

Berita lain:
Pemilik Akun @Triomacan2000 Mengaku Dekat dengan Anas
Menteri Susi Tak Jadi Mendarat, Warga Kecele
Ini Pernyataan Mosi Tidak Percaya DPR Tandingan


Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya