Baru Tiga Menteri Serahkan Laporan Kekayaan  

Reporter

Editor

Kamis, 6 November 2014 07:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi mendesak menteri anggota kabinet Presiden Joko Widodo menyerahkan laporan harta kekayaan. Komisi berencana mengirim surat untuk mengingatkan Presiden Jokowi. “Isi surat masih diperbaiki,” ujar deputi pencegahan sekaligus juru bicara KPK, Johan Budi, ketika dihubungi kemarin, 5 November 2014.

Menurut Johan, KPK bersedia membantu para menteri yang ingin melaporkan kekayaannya. Menteri, ujarnya, bisa meminta asistensi petugas KPK saat mengisi laporan yang disyaratkan konstitusi itu. Menurut dia, surat pengingat akan kembali dikirim jika menteri tak kunjung menyerahkan laporan kekayaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Menteri termasuk sebagai penyelenggara negara yang wajib melaporkan harta kekayaannya. Kewajiban ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Surat Keputusan KEP.07/IKPK/02/2005 yang diterbitkan KPK menyebutkan pelaporan selambat-lambatnya dilakukan dua bulan setelah dilantik sebagai menteri.

Presiden Jokowi melantik anggota Kabinet Kerja pada 27 Oktober lalu. Sebanyak 34 tokoh yang menjadi pucuk pimpinan kementerian diwajibkan melaporkan kekayaan sebelum akhir 2014.

Hingga kini, Johan melanjutkan, baru tiga menteri yang melaporkan kekayaannya. Mereka adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Menurut Johan, laporan itu akan diklarifikasi supaya akurat untuk kemudian dimasukkan ke Tambahan Berita Negara. Selain itu, kata dia, sudah ada beberapa menteri yang mengirim utusan untuk menanyakan ihwal pengisian formulir LHKPN.

Yuddy, yang kemarin menyerahkan laporan kekayaan kepada KPK, membenarkan adanya desakan KPK itu. Menurut dia, KPK menganjurkan para menteri mulai menyerahkan laporan sementara. "Bisa disampaikan," kata Yuddy, yang bertemu langsung dengan Ketua KPK Abraham Samad, kemarin.

Yuddy sendiri menjadi menteri pertama yang menyerahkan laporan kekayaan. Dia mengaku penyerahan laporan itu dilakukan untuk menepis anggapan para menteri mengabaikan peran KPK dalam pencatatan harta pejabat negara.

Dalam laporan yang diserahkan ke KPK, Yuddy baru melaporkan sebagian kekayaannya. Politikus Partai Hati Nurani Rakyat itu mengaku kesulitan membuat laporan lengkap lantaran disibukkan oleh kegiatan kementerian. Misalnya, pelaporan kepemilikan harta rumah, harus disertai dokumen pendukungnya. "Itu kan harus saya cari-cari dulu. Jujur, saya tak sempat," kata dia.

LINDA TRIANITA | MUHAMAD RIZKI

Topik Terhangat: TrioMacan Dibekuk | Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi

Berita lain:

Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia

Hina Al-Quran, Sepasang Umat Kristen Dibakar

Blusukan ke Bandara, Apa Saja Temuan Jonan?






Advertising
Advertising


















Berita terkait

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

2 jam lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

2 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

2 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

3 jam lalu

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

Johanis Tanak mengatakan dalam penyidikan baru tersebut KPK akan mencari bukti untuk penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

4 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

13 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

15 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

18 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

19 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

20 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya