Jusuf Kalla Ingin Regenerasi Nakhoda Golkar

Reporter

Editor

Sabtu, 15 November 2014 11:17 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Partai Golkar menjelaskan program kerja Partai Golkar mendatang kepada sejumlah panelis pada "Pengusaha bertanya Parpol Menjawab" di Jakarta, (16/02). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyentil Aburizal Bakrie, yang berniat maju kembali sebagai orang nomor satu partai beringin. Kalla mengingatkan Aburizal agar berkaca terlebih dulu sebelum mencalonkan diri lagi. “Dulu, sebagai ketua umum, karena suara Golkar turun, saya gentleman mengatakan saya berhenti dan minta diganti,” ujar Wakil Presiden, Jumat 14 November 2014. (Baca:Agung Laksono Senang Putusan Soal Munas Golkar)

Menurut Kalla, suara Golkar dalam pemilihan umum 2014 menurun. Golkar hanya memperoleh 91 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, berkurang dari 107 kursi pada pemilihan umum sebelumnya. Golkar juga gagal menyorongkan calon dalam pemilihan presiden. ”Tentu saya yakin Aburizal legowo untuk mengakui,” ucap Kalla. “Butuh kearifan bahwa yang bisa dua kali (menjadi ketua umum) adalah yang berhasil.”

Aburizal Bakrie mengklaim telah didukung oleh 463 dari 560 pemegang suara dalam Musyawarah Nasional—ajang untuk memilih ketua umum—untuk maju lagi. Aburizal mengetahui angka tersebut berdasarkan surat dukungan yang ia terima. “Kalau memang jumlahnya semakin banyak, tentu saya berdosa kalau tidak mendengarkan itu,” kata Aburizal, Kamis malam lalu. (Baca:Priyo Santoso: Calon Ketum Golkar Boleh Kampanye)

Dalam rapat pleno Golkar dua hari lalu, diputuskan bahwa Musyawarah Nasional bakal digelar pada Januari 2015. Ini memupus spekulasi bahwa Musyawarah Nasional akan dilaksanakan pada 27 November. Politikus Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, sebelumnya mendengar bahwa acara tersebut dilaksanakan pada November untuk menjegal para pesaing Aburizal yang belum matang menggalang dukungan.

Sejumlah nama sudah menyatakan bakal maju untuk duduk di pucuk beringin. Mereka adalah Agung Laksono, M.S. Hidayat, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartanto, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Hadjriyanto Tohari. Aburizal mempersilakan mereka untuk bersaing dengan dirinya. “Saya sih terbuka saja, penuhi saja semua syarat di AD/ART, selesai,” katanya.

Dalam Anggaran Rumah Tangga Golkar, salah satu syarat pencalonan adalah kandidat mesti didukung sekurang-kurangnya 30 persen pemegang suara. Ini yang memberatkan para calon. Dalam Musyawarah Nasional mendatang, diperkirakan hanya akan ada dua penantang Aburizal. (Baca:Kubu Aburizal Tampik Golkar Gagal)

Salah seorang kandidat, M.S. Hidayat, justru mengatakan popularitas Aburizal di daerah sudah merosot. Hidayat menemukan hal itu ketika blusukan ke daerah untuk menggalang dukungan. “Itu harus diakui,” ujarnya. Agus Gumiwang, calon yang lain, mengatakan Aburizal sedang melancarkan perang urat saraf saat mengklaim didukung mayoritas pemegang suara. “Bolehlah klaim seperti itu, tapi di lapangan pasti beda,” katanya. Menurut dia, peta dukungan baru bisa terbaca sebulan menjelang pemilihan.

Jusuf Kalla berharap Musyawarah Nasional berjalan sesuai dengan aturan partai. “Harus sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, harus terbuka, dan jangan gelap-gelapan,” katanya.

PRIHANDOKO | RIDHO JUN PRASETYO | SYAILENDRA | MUHYIDDIN

Berita lainnya:
Di Mimbar Masjid, Pria Ini Pimpin Doa Tolak Ahok
Ahok Akan Dilantik, FPI: Itu di Tangan Tuhan
Unhas Geger, Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu
Ruhut: Bubarkan Saja FPI
Asus Zenfone 4S, Tangguh Berkat Chipset Intel


Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

17 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya