BBM Naik, Jokowi Kejar Pertumbuhan 5,8 Persen

Reporter

Editor

Rabu, 19 November 2014 13:10 WIB

Ratusan kendaraan roda empat mengantri dan memadati SPBU Pajajaran (RS Azra) hingga membludak ke luar jalan Raja Pajajaran, dua jam sebelum BBM jenis Premium mengalami kenaikan. TEMPO/Sidik Permana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui, kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi akan menekan pertumbuhan ekonomi tahun ini hingga menyentuh angka 5,1 persen. Penyebabnya, “Konsumsi pasti akan sedikit menurun,” kata dia di kantor Kementerian Keuangan, Selasa 18 November 2014.

Namun, tahun depan, pengalihan subsidi BBM dan dorongan investasi pemerintah justru akan membantu ekonomi tumbuh 5,8 persen. “Semoga FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung) dan swasta (domestik) juga mengikuti. Jadi, pelemahan konsumsi dikompensasikan oleh investasi,” kata dia. (Baca: Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong)

Meski pertumbuhan ekonomi pada 2014 terkoreksi, ia optimistis defisit neraca transaksi berjalan akan lebih baik dibanding pada 2013. Pada tahun lalu, defisit transaksi berjalan masih berada di posisi 3,3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Tahun ini, defisit diperkirakan sebesar 3 persen dari PDB. “Tahun depan akan semakin membaik, yaitu 2,5-3 persen terhadap PDB,” ucap dia. (Baca: Ibas Bandingkan Kenaikan BBM Era SBY dan Jokowi)

Ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, sepakat mengatakan perekonomian dalam negeri memiliki harapan cukup cerah pada tahun depan. Syaratnya, "Pemerintah mampu memanfaatkan kondisi ekonomi dunia saat ini," kata dia. Lana memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai 5,3-5,6 persen. (Baca: BBM Naik, Netizen Munculkan Beragam Meme Lucu)

Dari segi pertumbuhan, menurut Lana, Indonesia merupakan pasar yang menggiurkan bagi investor asing. Kondisi ekonomi dengan inflasi yang tengah meningkat berlawanan dengan negara-negara lain yang tengah mengalami tren penurunan inflasi. "Ketimbang membangun usaha di negara lain yang inflasinya turun, lebih baik di Indonesia yang tengah inflasi. Sebab, harganya kan lebih tinggi." (Baca: Mengapa Harga BBM Hanya Naik Rp 2.000?)

Namun, Lana mengimbuhkan, pemerintah tak bisa berharap pada sumbangsih ekspor di tengah penurunan ekonomi dunia. Jepang dan Uni Eropa belum selesai dari masalah resesi ekonominya. Cina, yang banyak membuka pasar di Indonesia, pun ekonominya masih landai. "Kalau ekspor itu untuk bonus saja, jangan dijadikan andalan," kata dia. (Baca juga: BEM FE UI Dukung Kenaikan Harga BBM Bersubsidi)

URSULA FLORENE SONIA | TRI ARTINING PUTRI | EFRI R

Topik terhangat:
Jokowi Vs BBM Subsidi
| Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur

Berita terpopuler lainnya:
BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi

Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna

Jokowi: Jangan Tangkap Kapal Pencuri Ikan, tapi...

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

5 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

6 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

7 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

21 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

21 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

22 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

23 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

1 hari lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

1 hari lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya