TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengangkat Amien Sunaryadi sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pengamat dari Migas Institute, Pri Agung Rakhmanto, menilai pengangkatan Amien berkaitan erat dengan janji kampanye Presiden Joko Widodo untuk menghapus mafia migas. "Ini langkah awal ke situ, dan ini sejalan," ujar Pri kepada Tempo, Rabu 19 November 2014.

Sebelumnya, Jokowi menunjuk mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero), Sudirman Said, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Keduanya dikenal sebagai pegiat antikorupsi.

Sudirman mengatakan, penunjukan Amien sebagai Kepala SKK Migas karena lembaga itu memerlukan orang kuat yang dapat memperjuangkan dan mengembalikan kedaulatan energi. "SKK perlu perbaikan kelembagaan, kepastian, kesederhanaan, standardisasi, dan transparansi. Pak Amien tepat di sana," kata dia di Kantor Presiden, kemarin.

Amien adalah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2003-2007. Menurut catatan Tempo, salah satu kasus besar yang pernah ditanganinya adalah korupsi pengadaan kotak suara di Komisi Pemilihan Umum yang merugikan negara Rp 15,7 miliar. Dalam kasus ini, Amien menangkap basah anggota KPU, Mulyana W. Kusumah, pada 2005.

Setelah dilantik oleh Menteri Energi, Amien berjanji akan memprioritaskan pembenahan proses kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta sistem di industri hulu migas. Untuk mendukung pembenahan proses itu, dia siap melakukan perombakan. "Mungkin strukturnya ada yang diubah, sistem manajemen keuangannya juga dibenahi," kata Amien setelah dilantik.

Pri Agung menilai tepat penunjukan Amien, yang berasal dari luar SKK Migas. Pasalnya, Kementerian Energi selama ini identik dengan kasus korupsi setelah terjeratnya mantan Menteri Energi Jero Wacik dan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Orang-orang dari luar sektor energi, ujarnya, diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Dia memberi catatan agar pimpinan pada level bawah tetap diisi orang-orang dari sektor energi. Ini karena mereka punya pengetahuan dan kemampuan teknis di bidang energi.

ANANDA TERESIA | ALI HIDAYAT | ISTMAN M.P. | MAYA NAWANGWULAN

Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
JE Sahetapy: Piring Kabinet SBY Bau Amis