Jaksa Agung Prasetyo Berjanji Tak Tutupi Kasus Kawan

Reporter

Editor

Sabtu, 22 November 2014 09:33 WIB

Jaksa Agung Prasetyo mengikuti acara pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 20 November 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta- Hari pertama Jaksa Agung HM. Prasetyo kemarin diisi rapat bersama pejabat eselon satu. Datang pukul 09.00, ia rapat dari pukul 09.30 sampai 18.00, dengan diselingi jeda salat Jumat. “Saya hari ini mau kenalan. Teman-teman saya semua di sini,” ujar Prasetyo kepada wartawan saat tiba di kantor Kejaksaan Agung, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ditemui malam harinya, Prasetyo mengatakan semua perkara perlu disikapi sama. Ia mengaku tidak akan menutup-nutupi kasus siapa pun, termasuk kasus yang melibatkan Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem. “Tapi, ya, jangan berandai-andai begitu. Soal kasus PT CGN (yang menyeret Paloh), ya, nanti kita lihat,” ujarnya. Sebelum menjabat Jaksa Agung, Prasetyo adalah anggota DPR dari Partai NasDem. (Baca juga: Jaksa Agung Prasetyo: Saya Wayang)

Prasetyo juga memastikan akan mempercepat penyidikan kasus korupsi dan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi. “Intinya, kasus korupsi itu musuh bersama,” kata dia. (Baca juga: Pemilihan Jaksa Agung Tidak Dadakan)

Belum ada tanggapan dari KPK atas ajakan Prasetyo. Pernyataan terakhir KPK tentang orang nomor satu Korps Adyaksa itu adalah bahwa KPK—belakangan juga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan—mengaku tak pernah diminta Presiden untuk lebih dulu menelusuri harta Prasetyo. (Baca juga: Prasetyo: Pesan Presiden Kerka Kerja Kerja...)

Sejumlah kalangan masih ragu akan kemampuan Prasetyo. Pengacara senior di Sulawesi Selatan, Faisal Silenang, menganggap kinerja Prasetyo selama menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat biasa saja. Namun ia mengakui Prasetyo sempat menuntaskan sejumlah kasus korupsi pada 2003-2005. Contohnya kasus korupsi pembelian Kapal Motor Takabonerate senilai Rp 6 miliar. (Baca juga: Diragukan, Jaksa Agung Prasetyo: Lihat Saja Nanti)

“Hak mereka untuk meragukan saya,” kata Prasetyo menanggapi keraguan itu. Ia meminta publik bersabar atas hasil kerjanya. (Baca juga: Jaksa Agung Prasetyo Ajak KPK Bekerja Sama)

Direktur Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, menilai keraguan publik terkait dengan latar belakang Prasetyo sebagai kader partai dan bekas “orang dalam” Kejaksaan. Untuk menghapus keraguan itu, Zainal menyarankan agar Prasetyo bekerja sama sebaik-baiknya dengan lembaga penegak hukum lain. Soalnya, kata Zainal, kolaborasi antar lembaga penegak hukum ini tak berhasil pada pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

ISTMAN MP | ADDI MAWAHIBUN IDHOM | AKBAR HADI | PRU

Berita lain:
Mengintip Sistem Belajar Sekolah Anak Jokowi
Setelah Risma, Ahok dan Ganjar Diusik Prostitusi
Bisnis Penginapan Ramaikan Ritual Seks di Kemukus


Berita terkait

Jaksa Agung Sebut Tak Segan Menindak Jaksa Baru yang Menyimpang

13 Agustus 2021

Jaksa Agung Sebut Tak Segan Menindak Jaksa Baru yang Menyimpang

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan sudah banyak jaksa senior yang dihukum karena melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

26 Februari 2020

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

Untuk melacak keberadaan aset tersangka Jiwasraya di luar negeri, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

26 Februari 2020

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

Benny Tjokrosaputro mengatakan saham emitennya, yakni PT Hanson Internasional Tbk., di Jiwasraya tak sampai 2 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

26 Februari 2020

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

Ini daftar perbankan yang ikut diperiksa Kejagung dalam kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

Kejaksaan Agung masih akan mendalami berkas kasus Paniai yang telah dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM itu.

Baca Selengkapnya

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

24 Februari 2020

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

Keterangan bos Jiwasraya di DPR yang dipersoalkan ihwal kerugian perusahaan pelat merah Rp 13 triliun semuanya saham dari proyek milik Benny Tjokro.

Baca Selengkapnya