KPK Incar Mafia Migas di Sejumlah Daerah

Reporter

Editor

Kamis, 4 Desember 2014 06:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi mengatakan kasus dugaan suap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bangkalan Fuad Amin Imron menjadi pintu masuk untuk membongkar korupsi di sektor minyak dan gas. Menurut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, selain di Bangkalan, kontrak migas di sejumlah daerah terindikasi bermasalah. “Sedang kami telaah,” Adnan, menolak menyebutkan daerah yang dimaksud, kemarin.

Dua hari yang lalu KPK mencokok Fuad Amin dengan tuduhan menerima suap dari Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko. Dari tangan tersangka, KPK menyita Rp 700 juta. Adnan menduga suap kepada tersangka disetor sejak 2007, ketika Fuad masih menjabat Bupati Bangkalan, Jawa Timur.

PT Media Karya adalah pembeli gas dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE-WMO), pengelola eksplorasi Lapangan ke-30 Kodeco Energy Ltd di lepas pantai Madura Barat. Untuk mendapatkan kontrak tersebut, PT Media Karya harus bekerja sama dengan PD Sumber Daya dalam mengerjakan proyek pipa gas pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan. Kerja sama Media Karya dengan Sumber Daya diteken pada 2007.

Adnan menduga modus serupa terjadi di daerah lain. “Modus mafia migas itu sama,” ujarnya. Ia berharap Tim Reformasi Tata Kelola Migas, yang dibentuk pemerintah, dapat menyuplai informasi. “Kami akan mendalami informasi dari Pak Sudirman,” ujar Adnan, merujuk ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

Menteri Sudirman menyebut kasus yang terjadi di Bangkalan itu sebagai korupsi sistemik. “Kami akan mengambil tindakan me-review semua izin proses,” katanya. Dengan evaluasi, borok sektor migas bakal ketahuan. “Yang begitu-begitu nanti terungkap,” katanya, dua hari yang lalu.

Tim Reformasi Tata Kelola Migas menduga modus suap kontrak migas di Bangkalan juga terjadi di daerah lain. Indikasinya, banyak badan usaha milik daerah tak memiliki infrastruktur layak. Padahal perusahaan diwajibkan mengelola 10 persen blok migas di daerahnya.

Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi, mengatakan kondisi tersebut dimanfaatkan oleh mafia migas. “Ada celah di sana,” ujarnya. “Para mafia susah ikut tender, jadi mereka mendekati BUMD.” Mafia migas, dia melanjutkan, kerap memanfaatkan lemahnya tata kelola serta kedekatan dengan pembuat kebijakan.

Untuk memberantas praktek ini, Tim Reformasi berencana membenahi tata kelola dan mengevaluasi peraturan. Salah satunya, peraturan mengenai penunjukan perusahaan pelat merah milik daerah. “Harus dipastikan BUMD itu memiliki kelayakan sebagai pengelola migas,” ujarnya. Beleid lain yang akan ditinjau adalah soal tender. “Tender akan terbuka bagi para trader.”

Dalam kasus Fuad Amin, KPK memetakan hubungan pihak-pihak yang diduga terlibat. “Relasi-relasinya sebenarnya seperti apa,” kata Bambang Widjojanto, yang juga Wakil Ketua KPK. Pihak pertama, kata Bambang, adalah PT Pertamina HE sebagai pemasok gas. Kedua, PT Media Karya dan PD Sumber Daya. Terakhir, PT PLN sebagai pembangun dan operator Pembangkit Listrik Tenaga Gas Giri Timur. “Semua harus diperiksa,” ujarnya.

LINDA TRIANITA | MUHAMAD RIZKI | FAIZ NASRILLAH | ANTONS

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!
Cerita Ahok tentang Hantu dan Setan Buta Huruf

KPK

Berita terkait

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

1 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

6 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

9 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

13 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

15 jam lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

21 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

22 jam lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

1 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

1 hari lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

1 hari lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya