Rekening Gendut Kepala Daerah Rp 1 Triliun

Reporter

Editor

Jumat, 19 Desember 2014 06:46 WIB

Jaksa Agung Prasetyo mengikuti acara pelantikan dirinya oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 20 November 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta- Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan delapan kasus rekening gendut milik kepala daerah layak ditelusuri lebih jauh. Dia telah meminta Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono menelaah kasus ini. Dia berjanji akan mengungkapkan kasusnya secara terbuka. "Nanti setelah masuk tahap penyidikan," ujar Prasetyo di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2014.


Kepala Sub-Direktorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Sarjono Turin, mengatakan ada modus tertentu para kepala daerah pemilik rekening gendut saat melakukan transaksi mencurigakan. “Kebanyakan kepala daerah itu menggunakan kerabat dan perusahaan pribadi,” kata Sarjono kepada Tempo, Kamis. (Baca juga: Bagaimana Alur Transaksi Rekening Gendut Gubernur Sultra)


Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan ke rekening 10 kepala daerah yang jumlah totalnya mencapai Rp 1 triliun. Angka tersebut diungkapkan Jaksa Agung Muda Pidana Umum A.K. Basuni Masyarif seusai pertemuan antara Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf dan Jaksa Agung Prasetyo pada 2 Desember lalu. Transaksi mencurigakan ini diendus PPATK dan diserahkan kepada Jaksa Agung. Sedangkan dua transaksi lainnya ditangani lembaga lain. (Baca: KPK Juga Incar 2 Gubernur Pemilik Rekening Gendut)

M. Yusuf mendatangi Prasetyo pada awal Desember lalu guna memperbarui data hasil analisis transaksi keuangan yang sebelumnya sudah diserahkan kepada Kejaksaan Agung pada 2011. Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengakui lembaganya menyerahkan data transaksi triliunan rupiah di rekening 10 kepala daerah ke Kejaksaan Agung. Selain itu, data ini diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dan kepolisian. Dia membantah anggapan bahwa lembaganya membocorkan data transaksi itu ke luar. “Laporan PPATK bersifat intelijen, tak mungkin saya menyebarkannya,” kata dia kepada Tempo di Bandung kemarin. (Baca juga: Siapa 10 Kepala Daerah Pemilik Rekening Gendut?


Setelah penyerahan saat itu, beberapa kepala daerah lalu menjadi sorotan media. Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, misalnya, mendapat kiriman Rp 322 juta pada 2010. Kiriman ini diduga terkait dengan pembebasan hak guna bangunan. Rudy sudah membantah dan berdalih duit itu murni hasil tabungannya.

Transaksi lain adalah rekening milik Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara. Kasus itu kini tak lagi ditangani Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. “Kasus dugaan TPPU yang mencuat saat ini semua ditangani Kejaksaan Agung,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejaksaan Tinggi Sulawesi tenggara, Tajuddin, kemarin. (Baca: Gubernur Sultra Punya Rekening Gendut?)


Kepala daerah lainnya yang menjadi sorotan adalah Fauzi Bowo, bekas Gubernur DKI Jakarta; Agustin Teras Narang, Gubernur Kalimantan Tengah; dan Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan.

Sarjono menambahkan kasus lain sebagai contoh, yakni Bupati Klungkung I Wayan Candra yang masuk laporan hasil analisis PPATK. Wayan Candra merupakan tersangka kasus pengadaan lahan untuk Dermaga Gunaksa, Bali. Lalu ada dugaan transaksi mencurigakan ke rekening Bupati Pulang Pisau, Achmad Amur. Namun ajudan Bupati Achmad menolak permintaan Tempo mewawancarai Achmad melalui telepon.


Advertising
Advertising

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian, Inspektur Jenderal Ronny Frankie Sompie, mengatakan institusinya masih menunggu hasil tim penyelidik atas dugaan transaksi di rekening beberapa kepala daerah. Menurut dia, PPATK sudah melaporkan beberapa kepala daerah yang terindikasi melakukan transaksi berbau pidana. "Siapa tersangkanya, kami masih memeriksa."

REZA ADITYA | IQBAL T. LAZUARDI S. | ISTMAN MP | ROSNIAWANTY FIKRI | BUDHY NURGIANTO | LINDA

Berita lain:

Heboh Insiden di Pesawat, Siapa Selain Dhani?

Waspada Virus Video Gadis Mabuk Setelah Pesta

Pilot Dimaki Dhani, Garuda: Baru Pertama Terjadi

Berita terkait

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

26 Februari 2020

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

Untuk melacak keberadaan aset tersangka Jiwasraya di luar negeri, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

26 Februari 2020

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

Benny Tjokrosaputro mengatakan saham emitennya, yakni PT Hanson Internasional Tbk., di Jiwasraya tak sampai 2 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

26 Februari 2020

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

Ini daftar perbankan yang ikut diperiksa Kejagung dalam kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

Kejaksaan Agung masih akan mendalami berkas kasus Paniai yang telah dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM itu.

Baca Selengkapnya

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

24 Februari 2020

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

Keterangan bos Jiwasraya di DPR yang dipersoalkan ihwal kerugian perusahaan pelat merah Rp 13 triliun semuanya saham dari proyek milik Benny Tjokro.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bakal Buka Blokir Rekening Tak Terkait Jiwasraya

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bakal Buka Blokir Rekening Tak Terkait Jiwasraya

Kejaksaan Agung telah memblokir 800 rekening efek yang diduga berkaitan dengan enam tersangka kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya