Hari Ini TNI AL Tenggelamkan 2 Kapal di Ambon

Reporter

Editor

Minggu, 21 Desember 2014 06:15 WIB

Kapal TNI AL berjaga saat dilakukannya penenggelaman tiga Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal asing tersebut sesuai dengan instruksi Presiden, Jokowi untuk menindak tegas kapal ikan asing yang mencuri ikan di Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut berencana menenggelamkan dua kapal asing pencuri ikan di Pelabuhan Halong, Ambon, Maluku, hari ini. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir, kedua kapal tersebut ditangkap saat mencuri ikan di perairan Indonesia pada Ahad dua pekan lalu. “Sebelum ditenggelamkan, mereka sudah diadili di Pengadilan Negeri Ambon,” kata Manahan saat dihubungi kemarin.

Dua kapal ini dipidanakan, kata dia, karena menangkap ikan di wilayah Indonesia tanpa izin dan tidak memiliki dokumen yang sah. Dua kapal itu ditangkap bersama enam kapal lainnya. Walau barang bukti sudah dimusnahkan, kata Manahan, proses hukum terhadap pelaku tetap diteruskan.

Menurut Manahan, dua kapal berbendera Papua Nugini itu juga memuat 52 anak buah kapal berwarga negara Kamboja dan Thailand. “Kalau soal pemilik kapal-kapal itu saya belum ada informasi,” katanya.

Angkatan Laut sebelumnya juga menangkap enam kapal ilegal berbendera Indonesia yang mencuri ikan di Laut Arafuru, Maluku, pekan lalu. Meski berbendera Indonesia, kata Manahan, mayoritas anak buah kapal, selain nakhoda, merupakan warga Cina.

Menurut dia, kapal melanggar peraturan karena masih menangkap ikan walau izinnya sudah dicabut. “Mereka menangkap ikan di wilayah yang tidak sesuai dengan fishing ground (daerah penangkapan ikan),” kata Manahan. “Lima kapal dibawa ke Ambon, satu ke Merauke.”

Selain keberhasilan, Angkatan Laut gagal menangkap 22 kapal ilegal Cina di perairan Arafuru, awal Desember lalu. Informasi keberadaan kapal tersebut diperoleh dari satelit Automatic Identification System (AIS) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sumber di Kementerian Kelautan mengatakan Angkatan Laut cenderung lamban menindaklanjuti informasi yang disampaikan lembaganya. Dalam kasus 22 kapal itu, kata sumber tersebut, “Eksekusi pemeriksaan baru dilakukan besoknya. Kapal-kapal itu sudah telanjur kabur.”

Manahan mengakui Angkatan Laut gagal menangkap 22 kapal Cina di perairan Arafuru. Alasannya, kata dia, saat itu Angkatan Laut sedang mengawal delapan kapal Cina menuju Ambon, Maluku. “Informasi masuknya 22 kapal Cina baru diterima setelah kapal Angkatan Laut berlabuh di Ambon. Dari Ambon ke Arafuru butuh dua hari dua malam,” ujarnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Badan Keamanan Laut, Kolonel Edi Fernandi, mengatakan lembaganya juga mendapatkan informasi ihwal 22 kapal ilegal tersebut. Namun, ujarnya, saat itu Kementerian Kelautan hanya menginformasikan tanpa meminta Badan Keamanan Laut menangkap mereka. “Setelah ada informasi itu, kami hanya berjaga di wilayah temuan Kementerian agar kapal tak kabur. Tapi sepertinya mereka kabur ke arah lain,” kata dia.

MITRA TARIGAN | MARIA YUNIAR | PERSIANA GALIH | NURHASIM

Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara
| Teror Australia | Pembatasan Motor | Susi Pudjiastuti


Berita terpopuler lainnya:
Soal Lapindo, Ruhut: Ical Bisa Ditertawakan Kodok
Priyo Budi Diam-diam ke Rumah Akbar Tandjung

Ucapan Natal, Yenny Wahid: Jokowi Jangan Dengar FPI

Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

42 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

42 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

42 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya