TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Istana merespons tudingan kasus rekening gendut yang merundung calon Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Presiden Joko Widodo mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut perkara tersebut.
“Presiden akan menghormati dan mendukung KPK dalam upaya pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu,” ujar Andi. “Tidak ada pejabat yang kebal hukum.”
Majalah Tempo, pada Juni 2010, menulis rekening tambun sejumlah perwira polisi, termasuk Budi Gunawan. Melaporkan kekayaannya ke KPK pada 2008 sebesar Rp 4,6 miliar, Budi disebut bertransaksi dalam jumlah besar. Rekening Budi dan anaknya diduga menampung setoran hingga Rp 54 miliar.
Perkara rekening gendut polisi yang pernah ditulis Tempo itu tak luput dari pantauan KPK. Bahkan kasus ini sudah masuk ke tahap penyelidikan. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto membenarkan bahwa komisi antikorusi sedang mengusut sejumlah rekening gendut pejabat. Namun ia menolak mengkonfirmasi bahwa salah satunya kasus Budi Gunawan. “Proses penanganan kasus-kasus itu tak ada urusannya dengan ada-tidaknya kandidat Polri yang diajukan Presiden,” ujarnya.
Bambang memastikan lembaganya tak dilibatkan Jokowi dalam menelusuri calon Kepala Polri. Hal yang sama terjadi saat Jokowi memilih Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, yang berasal dari Partai NasDem. Jokowi juga tak meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam seleksi dua jabatan itu. Padahal, ketika memilih menterinya, Jokowi melibatkan kedua lembaga.
Presiden Joko Widodo tak memungkiri bahwa penunjukan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri didasari faktor kedekatan. “Ya masak saya pilih yang jauh?” kata Jokowi di Surabaya, dua hari lalu.
Jokowi mengakui tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejak Budi. “Hak prerogatif saya pakai. Saya pilih, saya ajukan ke DPR,” ujarnya.
Mantan Kepala PPATK Yunus Husein mempertanyakan rencana Jokowi. Dia memperoleh informasi bahwa Budi Gunawan pernah masuk daftar calon menteri yang diajukan ke KPK dan PPATK pada Oktober lalu. Menurut Yunus, Budi masuk “daftar merah”. “Yang bersangkutan mendapat rapor merah alias tidak lulus,” katanya. KPK belum mengkonfirmasi soal ini. Adapun Kepala PPATK Muhammad Yusuf enggan mengomentari hal tersebut.
Ditemui pada Jumat lalu, Budi Gunawan menyatakan tak punya perkara rekening gendut. “Kan sudah selesai pada 2010. Sudah diklarifikasi, tidak ada masalah,” katanya. “Polri juga sudah beberapa kali merilis hasilnya, disampaikan tidak terbukti.”
ANANDA TERESIA | LINDA TRIANITA | SINGGIH SOARES | FRANSISCO ROSARIANS | ANTONS
Baca berita lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
3 Blunder Jokowi Pilih Komjen Budi Gunawan
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Berita terkait
Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
2 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
3 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
3 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit
3 jam lalu
Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
4 jam lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh
5 jam lalu
Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo
Baca SelengkapnyaWarga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow
6 jam lalu
Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
6 jam lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
9 jam lalu
Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi
Baca SelengkapnyaRespons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
9 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo
Baca Selengkapnya