Kapolri Terpilih dan Plt dalam Bayangan Rekening Gendut

Reporter

Editor

Sabtu, 17 Januari 2015 14:27 WIB

Presiden Jokowi, didampingi Jusuf Kalla, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kanan), dan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, 16 Januari 2015. Jokowi memberhentikan dengan hormat Jenderal Pol Sutarman dan mengangkat Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Plt Kepala Polri. ANTARA/Setpres-Rusman

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusannya menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI dan menunjuk Wakil Kepala Kepolisian, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, sebagai pelaksana tugas Kapolri.

Penunjukan Badrodin ini bersamaan dengan keputusan Jokowi memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. "Berhubung Komisaris Jenderal Budi Gunawan sedang menjalani proses hukum, maka perlu untuk menunda pengangkatannya, jadi bukan membatalkan," kata Jokowi di Istana Negara, Jumat 16 Januari 2015.

Menurut Jokowi, penundaan pelantikan sampai proses hukum mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu selesai. Selasa lalu, saat namanya sudah disodorkan sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR, Budi ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi pemilikan rekening gendut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut versi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, nilai rekening Budi dan anaknya, Herviano Widyatama, pada 2005-2006 sebesar Rp 54 miliar.

Jika Budi diputuskan bersalah oleh pengadilan, menurut Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan yang juga Kepala Komisi Kepolisian Nasional, Tedjo Edhy Purdijatno, Kompolnas akan menyodorkan delapan nama jenderal bintang tiga yang sebelumnya sudah disodorkan ke Jokowi.

Sama halnya dengan Budi, Badrodin juga dibayangi kasus rekening gendut. Dalam laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang disetor ke kepolisian pada 2010, Badrodin termasuk jenderal yang disebut memiliki rekening tak wajar.

Menurut laporan majalah Tempo edisi 28 Juni 2010, ia tercatat pernah membeli polis asuransi senilai Rp 1,1 miliar. Pada 2003-2004, ketika menjadi Kepala Kepolisian Kota Besar Medan, ia menarik dana Rp 700 juta. Ada juga setoran dana rutin Rp 50 juta setiap bulan selama Januari 2004-Juli 2005. Ada pula setoran dana Rp 120-343 juta dengan underlying transaction yang tidak jelas. Lalu lintas uang ini dianggap tidak sesuai dengan profil Badrodin saat itu, yang gajinya hanya Rp 22 juta.

Kekayaan Badrodin juga selama enam tahun meningkat pesat. Menurut Laporan Harta Kekayaan Negara ke KPK, kekayaannya Rp 8,2 miliar dan US$ 4.000. Sedangkan pada 2008, kekayaannya hanya Rp 2,9 miliar dan US$ 4.000.

Ihwal kepemilikan rekening tersebut, Badrodin mengaku sudah menjelaskannya ke PPATK. “Soal rekening gendut itu sudah saya jelaskan dan tidak ada pelanggaran di sana,” ujar Badrodin, “Saya siap membuka data rekening saya.”

Kepala PPATK Muhammad Yusuf belum bisa memastikan pengakuan Badrodin. “Saya akan cek lagi, seingat saya klarifikasinya diterima,” kata Yusuf. Sebelumnya, menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, lembaganya juga tengah mempelajari rekening gendut perwira tinggi lain di luar Budi Gunawan. Tapi, ketika ditanya apakah termasuk Badrodin, Bambang tak mau berkomentar.

TIKA PRIMANDARI | ANANDA TERESIA| IRA GUSLINA | INDRI MAULIDAR | ANTON A

Topik terhangat:
Calon Kapolri
| Harga BBM Turun | AirAsia | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti


Berita terpopuler lainnya:
Tunda Budi, Jokowi Hindari 3 Masalah Besar

Jokowi Pilih Budi Gunawan, Ahok: Orang Salah Paham

Abdee Slank Bicara Soal Artis dan Keputusan Jokowi

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

6 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

12 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

19 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

19 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya