Jokowi Tarik Budi Gunawan, Peluang Dwi Priyatno Menguat

Reporter

Editor

Jumat, 13 Februari 2015 07:44 WIB

Eks Polda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno bersama istri di upacara lepas pedang pora di Polda Metro Jaya, Jakarta, 5 September 2014. Polda Metro menggelar prosesi penyambutan Kapolda baru Irjen Pol Unggung Cahyono, yang menggantikan Irjen Pol Dwi Priyatno. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah mengambil keputusan untuk menarik pencalonan Komisaris Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. Keputusan ini kemungkinan akan diumumkan Jokowi hari ini. “Belum ada arahan baru dari Presiden. Kemungkinan tetap minggu ini,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara, Kamis, 12 Februari 2015.

Menurut Andi, Jokowi bisa saja mengumumkannya pada hari ini. Jokowi hari ini menggelar pertemuan dengan sejumlah kepala daerah di Istana Bogor. Menjelang sore, dia terbang ke Solo untuk menghadiri acara Partai Hanura. “Bisa kan diumumkan di Solo atau Bogor, tidak ada masalah,” katanya. Pada Senin lalu, Jokowi juga mengatakan nasib Budi Gunawan segera diputuskan. “Insya Allah pekan ini.”

Kepada Tim 9 yang dibentuk untuk melerai kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, Jokowi telah mengatakan akan membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Namun Jokowi belum mengumumkan keputusannya secara resmi ke khalayak. Informasi inilah yang akan disiarkan langsung oleh Jokowi. Adapun nama pengganti Budi masih disimpan rapat-rapat.

Jokowi berencana mengumumkan nama baru calon Kepala Polri menjelang diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk disetujui. Nama itu tak langsung disetorkan lantaran mulai Kamis pekan depan Dewan menjalani reses. DPR bakal kembali bersidang pada 23 Maret mendatang.

Mendapat sinyal bahwa Budi Gunawan ditarik, Komisi Kepolisian Nasional menjaring enam komisaris jenderal untuk menggantikannya. “Sudah kami berikan kepada Presiden Jokowi,” kata komisioner Komisi Kepolisian, Syafriadi Cut Ali. Mereka adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum Dwi Priyatno, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Putut Bayu Seno, Wakil Kepala Polri Badrodin Haiti, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Suhardi Alius, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar.

Namun Komisi Kepolisian paling serius menjajaki Budi Waseso, Dwi Priyatno, Badrodin, dan Putut. Komisi Kepolisian sudah mewawancarai mereka berempat. Dari empat orang itu, Budi Waseso dan Badrodin dianggap memiliki kelemahan. Budi belum pernah menjabat kepala kepolisian daerah tipe A yang dipimpin seorang inspektur jenderal. Adapun Badrodin memiliki masa dinas kurang dari dua tahun seperti disyaratkan Undang-Undang Kepolisian.

Dari nama yang tersisa, menurut sumber Tempo di Istana, Jokowi lebih condong ke Dwi. Lulusan Akademi Kepolisian 1982 itu dianggap berhasil mengamankan Jakarta pada saat pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden 2014. Pada saat itu, Dwi menjabat Kepala Polda Metro Jaya. “Saat jadi Kapolda Metro bagus, saat jadi Kapolda Jawa Tengah juga bagus,” ujar M. Nasser, juga anggota Kompolnas.

Andi Widjajanto menyanggah Jokowi sudah menjatuhkan pilihan. “Belum ada kabar apa-apa. Informasi dari siapa itu?” ujarnya. Adapun Dwi Priyatno enggan mengomentari peluangnya menjadi Kapolri. “Saya belum tahu. Tunggu keputusan dan proses hukum yang sedang berjalan,” ujarnya.

ANANDA TERESIA | REZA ADITYA | PRIHANDOKO | MUHAMMAD MUHYIDDIN | ANTONS

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

7 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya