Polisi Deteksi Donatur ISIS

Reporter

Editor

Sabtu, 14 Maret 2015 11:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta-Kepolisian RI sudah mendeteksi adanya donatur bagi kelompok relawan dan simpatisan Islamic State of Iraq and al-Sham atau Negara Islam Irak dan Syiah (ISIS) asal Indonesia. “Ada beberapa yang dibiayai oleh satu orang,” kata Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di Markas Besar Kepolisian, Jakarta, kemarin. "Sampai saat ini, orang itu belum tertangkap.”

Badrodin tak menyebutkan nama donatur tersebut maupun posisinya di jaringan pendukung ISIS di Indonesia. Tapi ia memastikan donatur itu warga negara Indonesia. Calon Kepala Polri ini mengatakan, pembiayaan oleh orang tersebut hanya satu di antara modus-modus yang telah diendus oleh Polri. "Saya belum mau bicara soal itu," ujarnya.

Gelombang simpatisan ISIS asal Indonesia diduga mengalir ke Suriah yang tengah bergejolak. Satu rombongan yang dicurigai berangkat ke Suriah dengan maksud ini adalah 16 orang warga Indonesia yang ditangkap oleh pemerintah Turki di perbatasan Turki-Suriah. Mereka terdiri atas seorang pria dewasa, empat perempuan, dan anak-anak.

Sebanyak 16 orang lainnya juga diduga menyeberang ke Suriah. Mereka berangkat bersama rombongan tur wisata dan keluar dari rombongan sebelum akhirnya menghilang. Mereka tak pernah kembali bergabung ke rombongan tur wisata Smailing Tour yang kini telah kembali ke Indonesia.

Meski tak memastikan keterlibatan bagian dari rombongannya dalam ISIS, Vice President Marketing & Communications Smailing Tour & Travel, Putu Ayu Aristyadewi, berjanji memperketat pendaftaran penumpang dari luar Jakarta agar tak “hilang” di Turki. "Kami akan batasi yang dari luar Jakarta," kata dia.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan relawan dan simpatisan ISIS berangkat ke Suriah melalui berbagai jalur, seperti pengiriman tenaga kerja maupun jasa pemberangkatan umrah dan tur wisata. Mereka masuk ke Suriah melalui jalur-jalur tikus di Turki atau dengan alasan pendidikan di Mesir. Baik Polri maupun Badan Antiteroris sejauh ini belum menemukan indikasi rekrutmen terbuka atas relawan ini. Meski demikian, sebagian pengamat menganggap mereka berasal dari kalangan ekonomi menengah.

BNPT mengantisipasi maraknya dukungan atas ISIS ini dengan mencegah kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jemaah Islamiyah (JI) terlibat menjadi milisi. Menurut juru bicara BNPT, Irfan Idris, dua kelompok tersebut menjadi targetnya lantaran ideologinya sama dengan ISIS.

"Kalau organisasi yang sudah berkembang, JAT dan JI. Tapi yang tak punya organisasi banyak mengajak keluarga ke sana, lebih mudah," kata Irfan kemarin.



DEWI SUCI RAHAYU | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | LINDA TRIANITA | RIKY FERDIANTO | INDRA WIJAYA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya