Pendukung ISIS Lakukan Aksi Teror di Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 20 Maret 2015 07:17 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta- Kepolisian RI sudah mengendus aksi teror pendukung Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) di Indonesia. "Kami menduga begitu, karena ada pengeboman yang menggunakan gas kloride atau chlorine bomb. Nah, ini khas digunakan oleh ISIS. Tapi mereka gagal menggunakannya di ITC Depok," kata Asisten Perencanaan Anggaran Kepala Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, kepada Tempo di kantornya, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Maret 2015.

Pada 23 Februari 2015 sebuah ledakan ringan terjadi di ITC Depok dan tidak mengakibatkan korban jiwa. Polisi menduga, kelompok yang melakukan aksi teror di Depok itu sama dengan yang melakukan peledakan di markas kepolisian di Cirebon dan sejumlah aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah. Sebelum bergabung dengan ISIS, kelompok-kelompok ini melakukan aksi teror dalam payung organisasi berbeda. Menurut dia, kelompok ISIS membolehkan membunuh para penentangnya karena mereka dianggap kafir. “ISIS menyebutnya dengan takfiri (mengkafirkan orang lain),” kata dia.

Menurut Tito, deklarasi ISIS oleh Abu Bakar al-Baghdadi pada 2013 memunculkan kontroversi di antara kelompok yang selama ini dianggap bertanggung jawab atas aksi teror. Ada yang setuju dan yang tidak untuk bergabung dengan ISIS. Dari yang setuju, berangkat 127 orang ke Irak dan Suriah. Merekalah rombongan pertama pendukung ISIS yang ke Timur Tengah. Mereka masuk melalui Mesir dan sebagian dilaporkan sudah tewas di Suriah dan Irak.

Kepolisian RI menganggap gerakan radikal di Indonesia mendapat angin segar dari gerakan Negara Islam di Suriah dan Irak. Kelompok yang dianggap bertanggung jawab atas aksi teror di Indonesia ini menjadikan kawasan itu sebagai lahan jihad baru.

“Itu akan menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang berjihad di dunia,” kata Tito. “Bahayanya adalah saat mereka kembali ke negaranya.”

Tito mengatakan, satu kelompok yang sebagian anggotanya mendukung ISIS adalah Mujahidin Indonesia Timur. Orang yang dituding Tito adalah Santoso, yang dianggap bertanggung jawab atas pelatihan di Poso. “Video pelatihan digunakan sebagai pengkaderan dan promosi juga,” kata dia. Santoso dianggap sebagai pelatih dari, antara lain, Iswahyudi, terpidana terorisme Bekasi Timur; dan Khairul Anam, terdakwa terorisme di masjid Kepolisian Resor Cirebon, Jawa Barat, pada 2011.

Video kekerasan oleh kelompok yang mengklaim sebagai pendukung ISIS diedarkan di Internet. Baik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme maupun Kepolisian menganggap video itu disebarkan oleh kelompok ini. Sedangkan pendukung ISIS yang berangkat ke Turki dan Suriah terus bertambah. Terakhir, polisi mencatat jumlah mereka mencapai 514 orang yang sebagian bersama keluarganya.

Juru bicara BNPT, Irfan Idris, mengaku upaya mencegah kegiatan radikal sudah dilakukan sejak 2010. BNPT, kata dia, memberdayakan masyarakat di pesantren maupun di rumah ibadah, di lembaga pemasyarakatan, dan dialog damai dengan sejumlah pentolan kelompok tersebut. Namun, Irfan mengatakan, umumnya pemuda yang berangkat memang sudah terpengaruh.

Kepolisian berharap pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang dalam penanggulangan terorisme. "Ketika orang sudah menyatakan akan bergabung dengan ISIS, bisa kami pidana," kata Inspektur Jenderal Tito Karnavian kepada Tempo di Mabes Polri kemarin. Tito mengatakan, pendukung ISIS bisa dicabut kewarganegaraannya. Mereka yang kembali dari Irak dan Suriah bisa dipidana lantaran dianggap mendukung ISIS. "Kami bisa selidiki itu dari intelijen. Pasti ketahuan siapa-siapa yang mendukung ISIS," kata dia.

DEWI SUCI | SINGGIH SOARES | MUHAMMAD MUHYIDDIN | PRU

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya