DPR Sandera Pencalonan Badrodin Haiti

Reporter

Editor

Rabu, 25 Maret 2015 14:53 WIB

Wakapolri Komjen Badrodin Haiti saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo, Jumat, 13 Februari 2015. TEMPO/Denny Sugiharto

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat tidak akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kepala Polri, sebelum Presiden Joko Widodo menjelaskan batalnya pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang sebelumnya ditunjuk sebagai Kepala Polri. “Tak perlu ada yang ditakuti, hanya penjelasan saja,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Selasa 23 Maret 2015.

Fraksi Golkar tak menyoal bila akhirnya Presiden Joko Widodo tak mau menjelaskan. Namun dia beranggapan, tanpa ada penjelasan ke DPR, pemerintah terkesan mengangkangi kewibawaan lembaga legislatif. “Ini, kan untuk menjaga hubungan baik Presiden dengan DPR,” kata dia.

Persoalan calon Kepala Polri kembali muncul setelah ada protes dari anggota DPR seusai pembacaan surat masuk dalam Sidang Paripurna Dewan, Senin lalu. Keberatan tersebut disampaikan politikus dari PDI Perjuangan, yang merupakan partai pendukung pemerintah. Masinton Pasaribu menganggap pencalonan Badrodin tak perlu ditindaklanjuti. Alasannya, DPR telah menyetujui Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. “Kami tak ingin ada pembangkangan terhadap kelembagaan DPR,” kata Masinton.

Presiden Joko Widodo melayangkan surat bernomor R/16/PRES/02/2015 tanggal 18 Februari 2015 tentang permohonan pengangkatan Badrodin Haiti sebagai Kepala Polri. Surat tersebut, kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, tak disertai penjelasan tentang pembatalan pelantikan Budi Gunawan. Bunyi surat itu, kata dia, "Mengingat Saudara Budi Gunawan sebagai tersangka, maka dengan demikian Badrodin Haiti dianggap cakap dan berkompeten jadi Kapolri."

Menyikapi surat itu, koalisi non-pemerintah menggelar rapat di kediaman politikus Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, Senin malam lalu. Mereka memutuskan mengembalikan surat usulan calon Kepala Polri. Redaksional surat yang mencantumkan kata “tersangka” dianggap salah. Dalihnya, status tersangka Budi Gunawan sudah dicabut oleh praperadilan.

Fraksi Partai Gerindra menyatakan tak menyoal Badrodin sebagai calon Kepala Polri. Namun mereka ingin Presiden menyampaikan alasan resmi dan kuat atas pergantian tersebut. "Kami tak mempermasalahkan personel. Kami ingin ada alasan resmi dan kuat dari Presiden," kata Edhy Prabowo, dari Partai Gerindra.

Partai Golkar, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional mendukung permintaan kepada Presiden tersebut. Refrizal, dari PKS, menganggap persetujuan Budi Gunawan sebagai Kepala Polri telah melalui Sidang Paripurna DPR, sehingga harus dicabut pula melalui sidang serupa. Namun ia menginginkan pemerintah menjelaskan secara tertutup.

Anggota Fraksi PPP versi Romahurmuziy, Arsul Sani, pun tak menyoal pencalonan Badrodin. Hanya, PPP tetap ingin mendengar penjelasan Presiden Joko Widodo. Alasan Asrul, agar uji kelayakan dan kepatutan Badrodin mulus di DPR.

PUTRI ADITYOWATI | INDRI MAULIDAR | PRIHANDOKO | ISTMAN | SINGGIH | PRU

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya