Menteri Susi Akan Tutup Perusahaan Pelaku Perbudakan

Reporter

Editor

Sabtu, 4 April 2015 14:19 WIB

Ekspresi menteri Susi Pujiastuti dalam keterangan kepada awak media, di Gedung KKP, Jakarta, 21 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Kepulauan Aru - Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mencabut surat izin usaha perikanan PT Pusaka Benjina Resources. Tindakan itu dilakukan setelah Tim Satuan Tugas Anti-Illegal Fishing menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya praktek perbudakan oleh perusahaan itu.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan perusahaan itu bertanggung jawab dalam kasus praktek perbudakan anak buah kapal (ABK) di Kepulauan Aru.

Pemerintah, kata dia, sudah membekukan izin tangkap kapal-kapal Benjina. Kapal-kapal itu juga tak boleh keluar dari Kepulauan Aru, Maluku. Semua ikan yang berasal dari perusahaan itu juga dilarang diekspor. "Korporasinya juga bisa kami jerat," kata Susi.

Tim telah mengevaluasi kapal-kapal serta anak buah kapal di perusahaan tersebut. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Asep Burhanudin, mengatakan manajemen perusahaan memperlakukan pekerjanya secara tak manusiawi.

Para ABK tak dibayar sesuai dengan haknya. Mereka kerap disiksa oleh tekong atau nakhoda kapal. "Mereka kalau ketiduran dipukuli, ada juga yang disetrum," ujar Asep saat inspeksi tim Kementerian Kelautan dan Satgas Anti-Illegal Fishing di Pulau Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, Jumat 3 April 2015.

Wakil Ketua Tim Satuan Tugas Anti-Illegal Fishing, Yunus Husein, menambahkan bahwa sanksi pencabutan surat izin usaha perikanan direkomendasikan tim lantaran perusahaan itu melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan melanggar Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak Buruh. "Yang mereka lakukan termasuk kejahatan yang melanggar hak asasi manusia," ujarnya.

Selain perbudakan, status dan asal-usul perusahaan ini tak jelas. Yunus menduga Pusaka Benjina hanya perusahaan “bayangan”. Indikasinya, semua kegiatan operasional mereka diduga masih dilakukan dari Thailand. Hal itu, antara lain, bisa dilihat dari bukti pembayaran gaji karyawan langsung dari Silver Sea Fishery Co. Ltd. di Thailand melalui Bangkok Bank di Singapura. Silver Sea juga mentransfer dana di bank yang sama untuk cicilan kapal.

“Bukti itu menunjukkan Pusaka Benjina hanya perusahaan fiktif yang digunakan Thailand untuk mengeruk hasil laut Indonesia,” kata bekas Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan itu. Menurut Yunus, karena asal-usul perusahaan tak jelas, surat izin usaha perikanan mereka juga bisa dianggap tak sah.

Yunus menambahkan, surat izin penangkapan ikan dan surat izin kapal penangkap ikan mereka juga telah kedaluwarsa. Kapal-kapal mereka pun dinilai merusak lingkungan karena memakai alat tangkap terlarang berupa trawl (pukat harimau).

Direktur Pusaka Benjina Hermanwir Martino membantah perusahaannya fiktif. Menurut dia, transfer dari Thailand itu adalah pembayaran hasil produksi ikan yang dikirim Benjina ke Thailand. "Kami menggunakan tenaga kerja asing asal Thailand, dan hasil penjualan ikan dikirim untuk gaji," ujarnya.

DEVY ERNIS (KEPULAUAN ARU) | KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

40 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

41 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

41 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya