Simpatisan ISIS Tak Bisa Ditindak

Reporter

Editor

Sabtu, 11 Juli 2015 08:17 WIB

Ridwan Agustin (kiri) dan Tommy Abu Alfatih, dua pilot Indonesia yang diduga bergabung dengan ISIS. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan simpatisan kelompok teroris, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tidak bisa ditindak. Undang-Undang Terorisme saat ini hanya bisa menindak pelaku teror yang telah diduga kuat terbukti beraksi.

Atas dasar itulah, kata Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Arief Darmawan, Kepolisian RI tak bisa menindak dua pilot Indonesia, Ridwan Agustin dan Tommy Hendratno, yang diduga bersimpati kepada ISIS.

"Polisi tentu tak bisa melarang karena tak punya kewenangannya," ujar Arief kepada Tempo, Jumat 10 Juli 2015. Berbeda dengan Malaysia dan Belanda, yang telah memiliki undang-undang untuk menindak para simpatisan. "Bisa bikin para simpatisan kapok."

Karena itu, BNPT meminta pemerintah dan parlemen membuat undang-undang yang bisa menjerat para simpatisan. "Indonesia harus punya aturan yang bisa mengikat para simpatisan," kata Arief.

Pada Selasa lalu, situs web asal Amerika Serikat, The Intercept, melansir laporan Kepolisian Federal Australia (AFP) pada 18 Maret 2015 yang menyebutkan Ridwan Ahmad Al Indonesiy dan Tommy Abu Alfatih telah bergabung dengan ISIS di Suriah. Berdasarkan pelacakan Facebook milik Ridwan sebelum ditutup, AFP menyatakan posisi terakhirnya berada di Kota Raqqa, Suriah. Sedangkan posisi istrinya, Diah Suci Wulandari, tidak diketahui.

Namun Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan laporan AFP ini masih prematur. AFP, kata Badrodin, hanya berasumsi tanpa melihat fakta keterlibatan dua pilot itu. Menurut dia, kedua pilot ini hanya simpatisan biasa dan menyatakan dukungan melalui media sosial.

Tommy masih berada di Bogor. Adapun Ridwan, kata Badrodin, masih dalam pencarian. Ia menyatakan, dari jaringan yang dimiliki Ridwan, kepolisian belum menemukan kaitannya dengan kelompok ISIS di Indonesia.

Soal simpatisan ISIS ini, Arief memperkirakan jumlahnya banyak. "Analoginya, simpatisan Manchester United saja banyak kan?" ujarnya merujuk klub sepak bola asal Inggris itu.

Arief menyebutkan lembaganya telah bertemu dengan Kepolisian, Kejaksaan Agung, serta Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk membahas soal penindakan dalam UU Terorisme. "Hasil rapat akan disampaikan ke presiden," kata dia.

Tommy, bekas pilot Primeair, juga menyangkal laporan intelijen AFP. “Saya tidak ada hubungannya dengan ISIS, apalagi sampai dibaiat,” katanya.

Tommy mengaku tak pernah pergi ke wilayah Timur Tengah dan Turki. "Kalau ke negara-negara di Amerika Selatan, hampir semuanya pernah. Tapi saya ke sana, juga ke Australia, hanya menerbangkan pesawat,” ujarnya saat ditemui Tempo saat tengah beriktikaf di Masjid Raya Hasmi Ali bin Abi Tholib, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Tommy mengatakan tudingan bahwa ia telah bergabung dengan ISIS ini membuat rencana penandatanganan kontraknya sebagai pilot di sebuah penerbangan carter lainnya bisa batal.

MUHAMAD RIZKI | DEWI SUCI RAHAYU| SIDIK PERMANA| ISTIQOMATUL

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya