Kapolri: Rusuh Tolikara Hanya Perbuatan Kriminal

Reporter

Editor

Minggu, 26 Juli 2015 07:22 WIB

Kiri-kanan: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Mendagri Cahyo Kumolo, Menag Lukman Hakim Syaifudin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto, dan Kepala BIN Sutiyoso memberikan keterangan pers terkait insiden Tolikara, di Istana Negara, Jakarta, 22 Juli 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan anak buahnya belum bisa menemukan dalang kerusuhan Tolikara di Papua saat salat Idul Fitri pada Jumat dua pekan lalu. “Sehingga untuk sementara kami menyebut apa yang terjadi di sana perbuatan kriminal saja,” katanya di Bangkalan, Jumat 25 Juli 2015.

Kepolisian Daerah Papua sejauh ini baru menetapkan dua tersangka dalam kerusuhan yang menewaskan seorang anak dan melukai sebelas orang itu, yakni Arianto Kogoya dan Jumdi Wanimbo. Keduanya dituduh sebagai provokator serangan terhadap Masjid Baitul Mutaqqin di Kecamatan Karubaga.

Menurut Badrodin, keduanya belum digolongkan sebagai dalang kerusuhan. “Dari pemeriksaan dan penyelidikan, apa yang terjadi di Tolikara ada aktornya, tapi kami masih selidiki,” kata dia. Polda Papua sudah memeriksa Arianto, 24 tahun, dan Jumdi, 31 tahun, kemarin dengan tuduhan menghasut dan membakar.

Pemeriksaan akan dilanjutkan pada Senin besok dengan meminta keterangan dari pengurus Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Menurut Kepala Polres Tolikara Ajun Komisaris Besar Soeroso, ada empat petinggi GIDI yang akan diperiksa. Mereka adalah Presiden GIDI Dorman Wandikmbo, Ketua GIDI Tolikara Nayus Wenda, Sekretaris GIDI Tolikara Marthen Jingga, serta Wakil Ketua Panitia Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani Yakob Yikwa.

Badrodin berharap pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi ini tak hanya mengungkap motif kerusuhan yang menghanguskan kios dan masjid itu, tapi juga mengungkap dalangnya. “Kami perlu fakta hukum untuk menjerat aktor intelektual,” kata dia.

Mantan Ketua Pemuda GIDI, Wekis Wonda, meminta polisi tak hanya menetapkan tersangka dari GIDI. Sebab, kata dia, faktanya ada korban tewas dan luka dari jemaat GIDI dalam kerusuhan tersebut. “Kenapa penembakannya tak diusut?” kata dia. “Jika rusuh sudah ada tersangka, mestinya penembakan juga ada tersangkanya.”

Menurut Wekis, Arianto dan Jumdi adalah tokoh pemuda GIDI yang disegani. Saat kejadian itu, keduanya menjadi panitia seminar dan datang ke masjid untuk meminta agar warga muslim bersembahyang Id di dalam masjid, bukan di lapangan. “Mereka datang dengan tangan kosong,” kata dia.

Kedatangan Arianto dan Jumdi, yang diiringi beberapa massa GIDI, bertemu dengan polisi yang menjaga pelaksanaan salat Id. Polisi meminta jemaat menjauh, lalu mengeluarkan tembakan yang menewaskan anak tersebut. Jemaat GIDI meresponsnya dengan membakar kios yang merembet ke masjid.

MUSTHOFABISRI | DINI PRAMITA

Berita terkait

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

23 November 2022

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.

Baca Selengkapnya

7 Mantan Kapolri Kunjungi Mabes Polri, Kompolnas: Bentuk Kecintaan Senior kepada Adiknya

28 Oktober 2022

7 Mantan Kapolri Kunjungi Mabes Polri, Kompolnas: Bentuk Kecintaan Senior kepada Adiknya

Kompolnas menyatakan kunjungan para mantan Kapolri ke Mabes Polri kemarin bagai air yang menyejukkan.

Baca Selengkapnya

7 Eks Kapolri Temui Jenderal Listyo Sigit, Siapa Saja? Ini Profil Mereka

28 Oktober 2022

7 Eks Kapolri Temui Jenderal Listyo Sigit, Siapa Saja? Ini Profil Mereka

Tujuh mantan Kapolri turun gunung sambangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis, 27 Oktober 2022. Siapa saja mereka? Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

23 Agustus 2022

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

9 Agustus 2022

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

26 Maret 2022

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

26 Maret 2022

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya Dapat Rp 824 M dari Jual Saham Tol Medan-Kualanamu, Untuk Apa?

25 April 2021

Waskita Karya Dapat Rp 824 M dari Jual Saham Tol Medan-Kualanamu, Untuk Apa?

PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) meraup pendapatan Rp 824 miliar dari hasil penjualan sahamnya di entitas usaha.

Baca Selengkapnya

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

16 Juni 2020

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

Jangan korupsi dana bantuan sosial, Kapolri Jenderal Idham Azis bakal menindak tegas.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

13 Oktober 2018

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

Ketua Dewan Pers akan mengundang wartawan yang tergabung dalam Indonesialeaks yang mengungkap kasus dugaan suap untuk petinggi Polri.

Baca Selengkapnya