Gubernur Gatot dan Evi Jadi Tersangka Suap

Reporter

Editor

Rabu, 29 Juli 2015 11:24 WIB

Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjonugroho, berkunjung ke booth Hyundai di Pameran Otomotif Medan 2012. (Dok. HMI)

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri keduanya, Evi Susanti, sebagai tersangka kasus dugaan penyuapan hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Selasa 28 Juli 2015.

"KPK per hari ini menerbitkan surat perintah penyidikan dengan menetapkan GPN dan ES sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji kepada Tempo, kemarin. Gatot dan Evi dijerat dengan pasal penyuapan yang dilakukan secara bersama-sama. Pasal-pasal itu adalah Pasal 6 ayat 1a, Pasal 5 ayat 1a atau b, serta Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat 1 dan Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Pada 9 Juli lalu, KPK menangkap Yagari Bhastara dan Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto. KPK menyatakan pengacara dari kantor advokat O.C. Kaligis itu memberikan uang suap sebesar Rp 250 juta. Ikut ditangkap, dua hakim PTUN, Amir Fauzi dan Dermawan Ginting, serta Sekretaris Panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan.

Rasuah itu diduga untuk memuluskan permohonan gugatan atas terbitnya surat penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara mengenai dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 2012-2013 di PTUN Medan. Kasus ini ditangani ketiga hakim tersebut.

Sepekan berikutnya, pengacara kondang Otto Cornelis Kaligis juga dijadikan tersangka. "Pasal yang dikenakan (pada Gatot dan Evi) sama persis dengan O.C. Kaligis," kata Indriyanto.

Menurut seorang penegak hukum KPK, nama Gatot dan Evi terseret setelah para tersangka dan terperiksa menyebutkan peran mereka, terutama soal pendanaan duit sogokan. Gatot diduga memiliki kepentingan agar kasus dana bantuan sosial yang sedang diusut Kejaksaan Tinggi tak berlanjut.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu diduga sudah menjanjikan uang Rp 2 miliar—separuhnya telah terealisasi secara bertahap sejak Mei lalu. “Sumber uang berasal dari seorang rekanan Dinas Pertanian Sumatera Utara,” kata penegak hukum itu.

Namun Gatot membantah jika dikatakan melakukan penyuapan. “Saya tidak pernah memerintahkannya,” katanya saat jumpa pers di Hotel JS Luwansa, tak jauh dari gedung KPK, kemarin dinihari, setelah menjalani pemeriksaan selama 14 jam di KPK.

Gatot membantah jika disebut hendak menghentikan pengusutan kasus dana bantuan sosial. “Saya dan Evi justru tak setuju dengan langkah menggugat PTUN,” kata dia.

Evi membenarkan pernyataan Gatot. Dia juga membantah telah memerintahkan Yagari alias Gerry menyuap hakim dan panitera. "Tidak benar saya berkomunikasi dengan Gerry untuk itu. Saya cuma bertanya soal apakah sidang PTUN berlanjut atau tidak," kata Evi. Menurut dia, penyidik KPK sempat memperdengarkan rekaman sadapan Evi, terutama untuk bagian ini. "Ada rekamannya, bahwa saya cuma bertanya soal itu."

Pengacara Gatot dan Evi, Razman Arief Nasution, mengaku belum mendengar kliennya ditetapkan sebagai tersangka. “Jika benar, kami akan praperadilankan,” kata dia kemarin.

MUHAMAD RIZKI | JULI

Berita terkait

KPK Perpanjang Penahanan 11 Mantan Anggota DPRD Sumut

11 Agustus 2020

KPK Perpanjang Penahanan 11 Mantan Anggota DPRD Sumut

Perpanjangan penahanan terhadap 11 tersangka dilakukan karena penyidik KPK masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan berkas perkara.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap APBD, KPK Tahan 2 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

28 Juli 2020

Kasus Suap APBD, KPK Tahan 2 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

KPK menahan 2 mantan anggota DPRD Sumatera Utara sebagai tersangka kasus suap pengesahan APBD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan 11 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

22 Juli 2020

KPK Tahan 11 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

KPK menyangka Anggota DPRD periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu menerima suap dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho.

Baca Selengkapnya

14 Anggota DPRD Sumut Jadi Tersangka Kasus Suap Gatot Pujo

30 Januari 2020

14 Anggota DPRD Sumut Jadi Tersangka Kasus Suap Gatot Pujo

KPK menetapkan 14 orang anggota DPRD Sumut sebagai tersangka dalam perkara suap mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.

Baca Selengkapnya

Empat Anggota DPRD Sumut Divonis 4 Tahun Penjara

14 Februari 2019

Empat Anggota DPRD Sumut Divonis 4 Tahun Penjara

Empat anggota DPRD Sumut divonis masing-masing 4 tahun penjara dalam perkara suap pengesahan APBD 2012-2014.

Baca Selengkapnya

4 Tersangka Suap DPRD Sumatera Utara Segera Disidangkan

6 November 2018

4 Tersangka Suap DPRD Sumatera Utara Segera Disidangkan

Keempat tersangka kasus suap DPRD Sumatera Utara itu adalah Mustofawiyah, Arifin Nainggolan, Sopar Siburian, dan Analisman Zalukhu.

Baca Selengkapnya

Kasus Gatot Pujo, KPK Menahan 3 Bekas Anggota DPRD Sumatera Utara

28 Agustus 2018

Kasus Gatot Pujo, KPK Menahan 3 Bekas Anggota DPRD Sumatera Utara

KPK menengarai para tersangka telah menerima suap dari Gatot Pujo Nugroho untuk memuluskan pembahasan APBD.

Baca Selengkapnya

2 Eks Anggota DPRD Sumut Ditahan KPK setelah Diperiksa

21 Agustus 2018

2 Eks Anggota DPRD Sumut Ditahan KPK setelah Diperiksa

Keduanya itu termasuk dalam 38 mantan anggota DPRD Sumut yang telah ditetapkan sebagai tersangka suap yang melibatkan Gubernur Gatot Pujo Nugroho.

Baca Selengkapnya

Giliran Dua dari 38 Tersangka Suap Anggota DPRD Sumut Ditahan KPK

12 Juli 2018

Giliran Dua dari 38 Tersangka Suap Anggota DPRD Sumut Ditahan KPK

Saat ini, sembilan dari 38 tersangka suap anggota DPRD Sumut sudah ditahan KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Cekal 38 Anggota DPRD Sumut ke Luar Negeri

25 April 2018

KPK Cekal 38 Anggota DPRD Sumut ke Luar Negeri

Sebanyak 38 anggota DPRD Sumut itu merupakan tersangka penerima suap dari eks Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho.

Baca Selengkapnya