Suap Dwelling Time, Polisi Incar Kementerian Lain

Reporter

Editor

Jumat, 31 Juli 2015 10:05 WIB

Aktifitas bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Total ekspor bulan Februari 2015, sebesar USD 12,3 miliar atau turun 16,0 persen (YoY), sedangkan total impor sebesar USD 11,6 miliar atau turun 16,2 persen (YoY). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan mengembangkan penyidikan kasus suap dan gratifikasi pengurusan izin bongkar-muat barang (dwelling) di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah menggeledah Kementerian Perdagangan pada Selasa sore lalu dan menetapkan tiga tersangka, penyidikan akan diperluas ke kementerian dan lembaga lain.

Kepala Sub-Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mujiyono, menegaskan pengusutan kasus suap ini tak akan berhenti di Kementerian Perdagangan. Sebab, penerbitan surat izin impor dalam tahap pre-clearance melibatkan 18 instansi. “Akan kami periksa instansi lain. Kelihatannya akan berkembang ke kementerian lain,” kata dia di kantornya, Kamis 30 Juli 2015.

Menanggapi Polda, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan kasus dugaan suap seperti yang terjadi di Kementerian Perdagangan kecil kemungkinan terjadi di lingkungan kementeriannya. Alasannya, sejak 2007 Kementerian Keuangan sudah melakukan reformasi birokrasi, terutama di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

“Dengan reformasi yang terus dilakukan itu, kecil kemungkinan ada suap atau gratifikasi di Bea dan Cukai,” ujarnya.

Dalam penyidikan kasus suap dan gratifikasi izin bongkar-muat ini, Polda Metro Jaya menggeledah ruang Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, pada Selasa lalu. Ketika itu, penyidik menyita uang tunai senilai US$ 42 ribu (Rp 565,5 juta) dan Sin$ 4.000 (Rp 39,4 juta), sejumlah dokumen, flash disk, serta telepon seluler.

Uang sebanyak itu ditemukan di dalam tas milik seorang kepala seksi bernama Ronald. Namun Ronald mengatakan uang tersebut milik Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan. Polisi lalu menetapkan tiga tersangka, yaitu Kepala Sub-Direktorat Barang Modal Imam Ariyanta; pegawai harian lepas Musafah, dan seorang berinisial ME. Musafah dan ME telah ditahan, sedangkan Imam, yang tengah berada di Amerika Serikat, akan segera dijemput.

Musafah diciduk lebih dulu pada Senin lalu di Depok, Jawa Barat. Ketika ditangkap, di kantongnya ditemukan uang US$ 10 ribu (Rp 134,4 juta). Polisi juga mendapati rekening bank Musafah dipadati uang miliaran rupiah. “Dia bilang itu uang atasannya di Kementerian Perdagangan,” ucap Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, Rabu lalu.

Kemarin, polisi memeriksa Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri nonaktif, Partogi Pangaribuan, dan Direktur Impor Thamrin Latuconsina. Sampai tadi malam, pukul 20.00, pemeriksaan masih berlangsung. Menurut Kombes Mujiyono, jumlah tersangka ada kemungkinan bertambah.

URSULA FLORENE SONIA | PRAGA UTAMA | EFRI R

Berita terkait

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.

Baca Selengkapnya

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

6 Maret 2018

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

Kapolres Jakarta Selatan Komsaris Besar Mardiaz Kusin menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kasus kerusuhan di Kemang, diduga oleh geng motor.

Baca Selengkapnya

Operasi Keselamatan Jaya Digelar, Polisi Lalu Lintas Bidik Ini

1 Maret 2018

Operasi Keselamatan Jaya Digelar, Polisi Lalu Lintas Bidik Ini

Dalam operasi lalu lintas ini Polda Metro Jaya menyasar beberapa hal, termasuk para pengendara yang menggunakan ponsel saat masih menyetir.

Baca Selengkapnya