Peserta Gelap dan Tudingan Intimidasi Warnai Muktamar NU

Reporter

Editor

Senin, 3 Agustus 2015 10:40 WIB

Anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama) membuat barikade di panggung saat pembahasan Tata Tertib Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu malam, 2 Agustus 2015. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jombang - Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015, diwarnai munculnya peserta gelap dan tudingan intimidasi. Dua masalah ini telah mengundurkan jadwal sidang pembahasan tata tertib hingga lebih dari lima jam, dan kian memanaskan persaingan pemilihan Rais Aam serta Ketua Umum Pengurus Besar NU yang akan digelar Selasa besok.

Para peserta gelap itu memegang kartu anggota muktamar yang bukan diterbitkan oleh panitia. Munculnya kartu yang mirip kartu asli itu membuat panitia terpaksa mendaftar secara manual. Ada 400 cabang, dengan satu suara setiap cabang, yang harus diverifikasi ulang. “Banyak peserta yang sudah memiliki kartu padahal belum kami bagi,” kata Ketua Panitia Imam Aziz, Minggu 2 Agustus 2015.

Kandidat Ketua Umum PBNU KH Salahudin Wahid menyatakan munculnya peserta gelap itu membuktikan adanya penyusup, yang ia duga dari partai politik. “Jelas sekali banyak kepentingan parpol yang bermain dan cari untung di NU,” ujar Gus Solah.

Gus Solah akan bersaing dengan inkumben Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali, dan mantan Ketua NU Jawa Tengah Muhammad Adnan menjadi Ketua Umum Tanfidziyah NU. Gus Solah sempat diisukan mundur, namun ia membantah.

Sedangkan praktek intimidasi dikeluhkan oleh Khotib Syuriah Pengurus Cabang NU Grobogan, Jawa Tengah, KH Mohamad Baihaqi; dan mantan Ketua PBNU (1999-2010), Andi Jamaro Dulung. Menurut Baihaqi, panitia pendaftaran menanyakan kesediaan peserta mengikuti proses pemilihan Rais Aam melalui metode ahlul halli wal ‘aqdi (Ahwa) alias musyawarah untuk mufakat, bukan pemungutan suara.

Bagi yang setuju atau menyerahkan formulir Ahwa, kata Andi, mendapat kartu dengan barcode. Yang tak menyerahkan formulir Ahwa diberi kartu tanpa ada barcode. Baihaqi menambahkan, bagi peserta yang tak setuju, pengurusan kartunya akan diulur. Sikap panitia itu baru berhenti ketika sebagian besar peserta ramai-ramai memprotes.

Ketua Steering Committee Muktamar, Slamet Effendi Yusuf, menampik perbedaan perlakuan tersebut. “Pendaftaran itu tak didasari ada atau tidak adanya daftar tentang Ahwa yang mereka bawa.”

Adapun Ketua Panitia Daerah Muktamar Syaifullah Yusuf berjanji membereskan kekisruhan peserta itu. Dia memastikan tak ada kemarahan ataupun intrik politik di kalangan muktamirin. “Semua peserta santai kok, tidak ada yang marah,” tuturnya.

Calon Ketua Umum PBNU As’ad Ali mengaku tak tahu adanya intimidasi dari panitia kepada peserta akibat perdebatan soal Ahwa. “Saya justru tahu dari pertanyaan-pertanyaan wartawan,” ujar As’ad.

Sabtu lalu, Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, menilai terlalu dipaksakan bila sistem Ahwa diputuskan dan diberlakukan saat ini pula. “Saya tak menolak, tapi sistem ini perlu proses panjang dan mendalam.”

HARI TRI WASONO | TIKA PRIMANDARI | PUTRI ADITYOWATI | MOHAMMAD SYARRAFAH | ISHOMUDDIN | ANTARA

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya