Risma cs Jadi Korban Taktik Politik pada Pilkada 2015

Reporter

Editor

Senin, 10 Agustus 2015 08:44 WIB

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyapa pengunjung cilik usai mengamati sejumlah produk yang dipamerkan di area Paviliun Surabaya pada Pameran Popcon Asia 2015 di Senayan, Jakarta, 8 Agustus 2015. Selain menjadi pembicara pada sesi Talkshow, Risma memamerkan beberapa karya kreatif pemuda di Paviliun Surabaya, serta mendeklarasikan Surabaya sebagai Kota Kreatif pada Popcon Asia 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta- Inkumben Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama pasangannya, Whisnu Sakti Buana, serta enam pasangan calon kepala daerah lainnya kian terancam menjadi korban taktik politik sebelum bertanding dalam pemilihan serentak Desember nanti. Pasalnya, pada hari pertama dari tiga hari perpanjangan masa pendaftaran kemarin, partai-partai belum juga mendaftarkan calon penantang.

“Tak ada pasangan calon yang mendaftarkan diri,” kata Ketua KPU Kota Surabaya, Robiyan Arifin, di kantornya, di Surabaya, kemarin. “Kami masih menunggu dua hari ke depan.”

Kota Surabaya (Jawa Timur) merupakan satu dari delapan daerah yang pemilihan kepala daerahnya terancam ditunda hingga 2017. Persoalan pencalonan di Surabaya tak lepas dari buyarnya kesepakatan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat di Pacitan, Jawa Timur. Kedua partai ini semula sepakat mengusung penantang inkumben yang dianggap memiliki elektabilitas tertinggi di kedua daerah. Partai merujuk pada sigi terhadap Risma-Whisnu di Surabaya dan Indartato-Yudi Sumbogo di Pacitan.

Delapan daerah juga masih belum memiliki syarat dua pasangan calon yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah. Di Samarinda, Saharie Jaang-Nusyirwan, yang diusung Demokrat, Partai Amanat Nasional, PKS, juga terancam tak ikut pemilihan. PDI Perjuangan dan partai lain, yang secara matematis memenuhi syarat sebagai pengusung, belum mendaftarkan calon. Setidaknya delapan daerah, termasuk Tasikmalaya, sama saja persoalannya.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini menyayangkan sikap partai politik yang memanfaatkan celah aturan tahapan pemilu sebagai bagian dari strategi pemenangan. Partai politik sengaja ingin penundaan pemilihan sebagai senjata. “Harapannya elektabilitas calon yang kuat turun pada 2017,” kata Titi. “Lalu, bersaing.”

Titi menganggap partai politik semestinya menghormati tahapan pemilihan. Strategi saling sandera pada masa pendaftaran tak seharusnya digunakan. Apalagi hal itu sampai membuat penundaan hingga 2017. Titi menganggap cara partai-partai itu mengorbankan hak rakyat untuk memilih beserta calon yang sudah mengikuti prosedur pemilihan. “Biarkan pemilih menentukan, bukan menghentikannya di proses pendaftaran calon.”

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap bukan masalah pada partai politik yang memilih tak mengajukan calon sebagai bagian dari strategi pemenangan. Partai-partai bisa berharap pemilihan di daerah yang kandidatnya tak berpeluang menang ditunda hingga 2017 sembari mengumpulkan kekuatan. “Itu namanya taktik politik, ya sah-sah saja, tak ada yang salah,” kata Fadli.

MOHAMMAD SYARRAFAH | NOFIKA DIAN NUGROHO | CANDRA NUGRAHA | TIKA PRIMANDARI | IRA GUSLINA | FRANSISCO | PURWANTO

Berita terkait

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

8 jam lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

5 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

8 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

11 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

12 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

18 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

18 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

19 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

22 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya