Indonesia Belum Butuh Uluran IMF

Reporter

Editor

Rabu, 2 September 2015 09:58 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Direktur Operasional IMF, Christine Lagarde menggelar konfrensi press di Istana Merdeka, Jakarta, 1 September 2015. Pertemuan Presiden Jokowi dengan Lagarde membahas soal annual event 2018. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengungkapkan pertemuannya dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde sama sekali tidak membahas ihwal pemberian pinjaman. Menurut Presiden, topik pembicaraan hanya seputar penyelenggaraan konferensi IMF di Jakarta pada 1-2 September 2015.

“IMF tidak memberikan bantuan kepada Indonesia. Tidak dibicarakan soal itu," ujar Presiden di Istana Merdeka, Selasa 1 September 2015. Christine, Jokowi mengimbuhkan, mengakui ekonomi Indonesia sedang mengalami guncangan sebagai imbas dari gejolak di Cina dan Amerika Serikat. Tapi IMF juga menilai Indonesia siap menghadapi tantangan tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya memastikan Indonesia tidak akan meminjam uang dari IMF, seperti dilakukan ketika Jakarta didera krisis moneter pada 1998. Ia berujar, Christine berkunjung ke Istana hanya untuk menyampaikan pandangannya mengenai ekonomi dunia. Kalaupun Christine menawarkan pinjaman, pemerintah akan menolaknya. "Tidaklah. Kami tidak akan minta ke IMF," Kalla menegaskan.

Sebelum menemui Jokowi, Lagarde menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia mengenai potensi ekonomi Indonesia. Dalam kuliah umumnya yang berjudul Poised for Take-off - Unleashing Indonesia's Economic Potential, Christine yakin Indonesia dapat menjadikan dinamika ekonomi global sebagai momentum untuk memperbarui sumber pertumbuhan ekonomi.

Christine menuturkan, ekonomi Indonesia masih stabil. Depresiasi rupiah yang terjadi, kata dia, dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi Cina, turunnya harga komoditas, serta rencana bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga. “Faktor-faktor itu memang bisa memicu volatilitas,” kata mantan Menteri Keuangan Prancis ini.

Ia mengungkapkan, persiapan terbaik untuk menghadapi perubahan-perubahan lain adalah dengan kebijakan moneter dan fiskal. “Faktor stabilitas penting, Indonesia harus disiplin fiskal, dan menciptakan lapangan kerja,” kata Christine. Istilah disiplin fiskal mengacu pada kedisiplinan pemerintah mengatur pendapatan dan belanja negara.

Christine tak membantah bahwa IMF sering dihubungkan dengan pinjaman dalam kondisi ekonomi yang buruk. Padahal, dia mengklaim, IMF saban tahun melakukan pengawasan dan penilaian terhadap para anggotanya. “Kami selalu menanggapi apa yang mereka butuhkan,” kata dia. Karena itu, hingga kini IMF belum mendapat kritik dari 188 anggotanya.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Mari Elka Pangestu, mengatakan pesan utama Christine adalah nilai tukar rupiah dan arus modal masih akan fluktuatif dalam jangka pendek. “Jadi, hadapi saja dan mawas diri dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang konsisten,” kata mantan Menteri Perdagangan ini.

TIKA PRIMANDARI | REZA ADITYA | TRI ARTINING PUTRI | ALI HIDAYAT | EFRI R

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

59 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

4 Maret 2024

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

3 Maret 2024

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

3 Maret 2024

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

12 Februari 2024

Partai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan

Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.

Baca Selengkapnya

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

8 Februari 2024

Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

7 Februari 2024

Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

29 Januari 2024

Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya