Copot Budi Waseso, Pemerintah Tak Satu Suara

Reporter

Editor

Jumat, 4 September 2015 12:11 WIB

Komjen Pol Budi Waseso. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tidak satu suara menyikapi rencana pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Waseso. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo termasuk yang menyatakan ketidaksetujuannya jika Budi dicopot.

Tjahjo bahkan menyatakan pemerintah tak bisa didikte untuk mencopot Kepala Bareskrim. “Jangan mendikte dan melawan pemerintah,” kata Tjahjo di kantornya, Kamis 3 September 2015.

Kabar pencopotan Budi merebak setelah Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti dipanggil oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa malam. Penyebab pencopotan disebut-sebut adalah sepak terjang Bareskrim dalam penegakan hukum dinilai bisa mengganggu “perekonomian”.

Sikap Tjahjo ini senada dengan partainya, PDI Perjuangan. Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Masington Pasaribu, menilai ada intervensi penegakan hukum dalam isu pencopotan Budi. “Orang yang ditelepon oleh R.J. Lino itulah yang bereaksi,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, kemarin.

Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah telah menelpon Lino setelah penggeledahan di kantor Pelindo dari Seoul, Korea Selatan. “Tidak ada itu,” kata Kalla di kantornya, kemarin. Kalla mengatakan, ia menelepon Lino jauh sebelum penggeledahan. Itu pun tidak terkait dengan kasus penggeledahan kantor Pelindo.

Tapi, ia mengakui, saat berada di Korea, ia menelepon Budi Waseso. Telepon itu, kata dia, untuk mengetahui perkara penggeledahan kantor Pelindo. Kalla menegaskan, ia tak mengintervensi kepolisian untuk mencopot Budi.

Budi Waseso sendiri kemarin menyatakan proses penggantian jabatannya tidak akan berlangsung cepat. “Tidak bisa sekonyong-konyong begitu,” ucapnya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan penegak hukum seharusnya tidak mengekspose penyelidikan jika belum menemukan bukti kuat. Sebelum penegak hukum melakukan tindakan, kata dia, seharusnya didahului audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Penegak hukum baru bisa masuk setelah instansi itu memberikan jawaban dalam 60 hari ke BPK. “Harus diberi kesempatan, karena itu amanat undang-undang,” katanya.

Peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, menilai penolakan terhadap pencopotan Budi itu mengindikasikan politik sudah masuk ke kepolisian. “Kenapa partai politik urusin mutasi jabatan Kabareskrim?” kata Oce.

Dia meminta Presiden Joko Widodo bersikap tegas dalam kisruh pencopotan Budi Waseso. “Presiden harus memberikan penjelasan bahwa mutasi jabatan di Polri itu wajar.”

TIKA PRIMANDARI | REZA ADITYA| LARISSA HUDA| MAWARDAH NUR | MOYANG KASIH | INDRA WIJAYA | ISTI

Berita terkait

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

7 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

1 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

1 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

2 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

2 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

2 hari lalu

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

2 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

2 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya