Soal Uber, Pemerintah Perlu Keluarkan Regulasi

Reporter

Editor

Sabtu, 19 September 2015 17:57 WIB

Taksi uber yang berhasil diamankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, 19 Juni 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mendorong pemerintah membuat regulasi untuk moda transportasi umum berbasis aplikasi teknologi informasi. Musababnya, saat ini moda transportasi jenis itu tengah marak di Ibu Kota.

“Pemerintah dan legislator sebaiknya bisa menangkap aspirasi masyarakat yang membutuhkan transportasi yang mudah diakses,” ujar Tito di Markas Polda, Jumat 18 September 2015. Setelah regulasi dibuat, pemerintah bisa mengeluarkan aturan yang jelas. “Apakah dilarang atau tidak,” kata dia.

Transportasi berbasis aplikasi kini menjadi primadona baru warga Jakarta dan sekitarnya. Selain jenis kendaraan roda dua, seperti Go-Jek dan Grab Bike, transportasi berbasis aplikasi ini juga dipergunakan untuk taksi seperti Uber dan Grab Taxi.

Namun belakangan pemerintah DKI menggelar razia besar-besaran terhadap transportasi berbasis aplikasi, terutama untuk Uber. Razia dilakukan karena pemerintah menganggap Uber melanggar peraturan perundangan tentang transportasi umum. Dinas Perhubungan pun pada Kamis lalu mengeluarkan larangan beroperasi untuk Uber.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga meminta Uber segera mengurus izin. ”Kalau mau main taksi betulan, urus pajak perusahaan, buat Nomor Pokok Wajib Pajak, dan lengkapi Surat Izin Usaha Perdagangan,” kata dia di Balai Kota, Kamis lalu.

Meski mendorong segera adanya regulasi bagi transportasi berbasis aplikasi, Tito mengatakan, untuk Uber, pihaknya akan berpegang pada keputusan Dinas Perhubungan. Polisi, kata dia, akan meningkatkan razia taksi Uber. “Kami akan merazia taksi Uber hingga situasi kondusif,” ujarnya.

Kepala kantor perwakilan Uber di Indonesia, Ichwan Heru Putranto, mengatakan perusahaan telah menginstruksikan agar pengemudi tak beroperasi dan menaati imbauan Dinas Perhubungan. Meski begitu, ia tak dapat melarang jika pengemudi berkukuh mengangkut penumpang. Sebabnya, mereka beroperasi secara mandiri dengan menggunakan mobil miliknya dan aplikasi yang mereka kendalikan sepenuhnya. “Itu di luar kuasa kami,” kata Heru.

Seorang pemilik rental yang menjadi salah satu mitra Uber, Kusmayadi, mengatakan armadanya tetap beroperasi kemarin. Dia juga tak memusingkan ancaman Dinas Perhubungan yang bakal menahan kendaraannya jika masih kedapatan beroperasi. “Ini urusan perut. Kami juga tak tahu larangan itu berlaku sampai kapan,” kata Kusmayadi.

Pengguna jasa Uber pun menentang pelarangan tersebut. Dicvon Leo, warga Pluit, Jakarta Utara, yang juga pelanggan Uber mengatakan layanan Uber punya kelebihan dibanding angkutan sejenis. Salah satunya dari sisi tarif perjalanan yang lebih murah dan memudahkan cara pembayaran via kartu kredit. “Sebulan saya bisa lebih dari 10 kali naik Uber dengan tagihan yang totalnya hanya berkisar Rp 300-400 ribu,” ujar pria 24 tahun itu, kemarin.

Alasan lain, fasilitas mobil yang dipakai justru memberi kesan nyaman dan praktis dibanding sedan yang jamak dipakai untuk taksi. “Uber itu hanya aplikasi yang menjembatani pemesanan penumpang dengan sopir rental,” kata dia.

Di dunia maya, dukungan untuk Uber terus mengalir. Petisi yang digalang di Instagram untuk menentang pelarangan itu hingga kemarin sudah mencapai angka dukungan 25.616.

LINDA HAIRANI | RAYMUNDUS RIKANG | GANGSAR PARIKESIT | JULI

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

15 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

16 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

17 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

23 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

25 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

39 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

58 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya