Tragedi Mina, Jokowi Didesak NU & Muhammadiyah untuk Protes

Reporter

Editor

Selasa, 29 September 2015 07:52 WIB

Presiden Jokowi memberikan hormat saat menginspeksi barisan tentara dalam seremonial penyambutan di Istana Kepresidenan Singapura, 28 Juli 2015. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta -Dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, mendesak Presiden Joko Widodo meminta penjelasan kepada pemerintah Arab Saudi terkait dengan tragedi Mina yang memakan korban jiwa jemaah haji Indonesia. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, permintaan penjelasan itu perlu ditulis dalam sebuah nota protes.

“Tidak boleh menundukkan kepala atau cium tangan, nanti malah semakin diinjak,” kata dia, Senin 28 September 2015.

Said mengatakan Jokowi seharusnya bisa mencontoh Presiden RI ke-2, Soeharto, dalam menyikapi tragedi terowongan Al-Mu’aisim di Mina pada 1990, yang menewaskan 1.426 anggota jemaah haji—sebanyak 649 di antaranya asal Indonesia. Saat itu Soeharto tak segan melayangkan nota protes kepada Raja Fahd bin Abdul Aziz. “Dulu, ketika tragedi terowongan Mina, Pak Harto protes keras. Itu didengar oleh kerajaan,” ujar Said.

Baca juga:
Kenapa DPRD Minta Gaji Ahok Naik: Supaya Gaji Dewan Naik
Ahok: Jangan Gaji Naik Nilepnya Masih Jalan


Menurut Said, agak sulit bagi pemerintah Indonesia untuk mengharapkan petugas Saudi bersikap terbuka dan membuka akses dalam pencarian anggota jemaah yang masih hilang. “Pemerintah Arab Saudi kan kerajaan, ya memang akan selalu tertutup,” kata dia.
Selanjutnya, antara takdir Allah dan penjelasan kenapa tragedi Mina terjadi...
<!--more-->
Desakan Muhammadiyah disuarakan Abdul Mukti, salah satu Ketua Pimpinan Pusat. Menurut Mukti, pemerintah Saudi harus bisa menjelaskan musabab terjadinya peristiwa yang merenggut jiwa ratusan anggota jemaah haji itu. “Mutlak itu. Kalau itu takdir Allah, seharusnya sudah bisa dijelaskan mengapa hal itu bisa terjadi,” kata dia. “Bukan karena takdir Allah justru semuanya ditutup.”

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya mengatakan pencarian korban terhalang kebijakan pemerintah Saudi. Petugas haji kesulitan mencari informasi di rumah sakit dan persemayaman jenazah. Arab Saudi pun belum mengeluarkan data korban insiden Mina. “Akses untuk dapat informasi tidak mudah, baik secara formal maupun informal,” ujar Lukman, dua hari lalu.

Simak juga:
Maya Kaget, Ada Paket Ganja Jatuh dari Langit Timpa Mobilnya
Cerita Jenderal yang Grogi Berhadapan dengan Jurnalis

Hingga Senin 28 September, korban tewas asal Indonesia yang berhasil diidentifikasi mencapai 41 orang. Jumlah itu bisa bertambah karena 80 anggota jemaah masih tak diketahui nasibnya.

Karena itu, pemerintah Indonesia meminta Saudi agar memberikan kemudahan untuk menelusuri seluruh rumah sakit di Mekah dan menyediakan akses informasi untuk memastikan identitas korban. “Kami terus meminta pemerintah Saudi memberikan akses seluas-luasnya untuk melakukan pengecekan,” kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Meski demikian, pemerintah belum akan melayangkan protes seperti yang ditempuh pemerintah Iran. “Kami belum memikirkan ke arah sana,” ujar Menteri Lukman. Saat ini, kata dia, pemerintah sedang memusatkan perhatian untuk menemukan dan mengidentifikasi korban.

MAHARDIKA SATRIA HADI | ANANDA TERESIA

Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

7 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

8 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

8 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

9 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

9 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

10 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

11 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

11 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

11 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

12 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya