Anggaran Penanganan Kebakaran Melonjak

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Oktober 2015 07:15 WIB

Ratusan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru berlari ditengah kabut asap saat mengikuti latihan fisik di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 100 hingga 300 meter. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan yang mengganas beberapa bulan terakhir menguras dana milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan dana penanganan kebakaran hutan senilai Rp 385 miliar sudah habis, padahal pemadaman api masih berjalan.

Kini BNPB mengajukan tambahan dana Rp 750 miliar kepada Kementerian Keuangan. "Itu akan cukup, dengan catatan tidak ada bencana lain hingga akhir tahun ini," kata dia kepada Tempo, kemarin.

Sepanjang Januari-September, BNPB sudah menggunakan dana Rp 550 miliar untuk mengatasi berbagai bencana, dan sebagian besar habis untuk menangani kebakaran hutan dan dampak asap. Sutopo mengatakan dana yang cukup besar dihabiskan untuk biaya sewa pesawat dan helikopter dalam operasi water bombing di pusat kebakaran, seperti Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dia mengakui penanganan kebakaran hutan kerap tekor karena upaya pencegahan di daerah tidak berjalan maksimal. ”Habisnya anggaran juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.”

Pada tahun lalu, BNPB menggelontorkan dana Rp 600 miliar untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan. Menurut Sutopo, BNPB tadinya memperkirakan bahwa kementerian dan lembaga lain, termasuk pemerintah daerah, sudah mempersiapkan dana penanggulangan atau minimal melakukan pencegahan kebakaran hutan. Dengan asumsi tersebut, BNPB mengajukan anggaran Rp 385 miliar. "Tapi kenyataannya kebakaran malah meluas."

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, mengatakan penambahan dana masih mungkin dilakukan lantaran masih ada anggaran siap pakai (on call) sebesar Rp 2,5 triliun. Tapi tidak semua tambahan dana yang diajukan BNPB dipakai untuk menangani kebakaran. "Karena harus ada antisipasi akan bencana yang muncul berbarengan di akhir tahun," kata Willem.

Saat ditemui di kantornya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan telah menyetujui tambahan dana yang diajukan BNPB. Dana Rp 750 miliar itu, kata dia, sudah bisa cair dalam waktu dekat. "Penggunaannya tergantung kegiatan BNPB dan dananya berasal dari pos cadangan bencana alam," ucapnya.

Agar kejadian ini tidak berulang, pakar hidrologi dari Universitas Sriwijaya, Momon Sodik, mengatakan harus ada program pencegahan yang mengintegrasikan semua lembaga negara. "Presiden harus menekan kementerian dan lembaga yang terkait untuk memasukkan program pencegahan kebakaran," katanya.

Habisnya dana di tengah program yang masih berjalan, kata Momon, menjadi bukti ketidaksiapan pemerintah. "Hanya segelintir yang punya program pencegahan. Selebihnya hanya sibuk menjadi pemadam api."

PUTRI ADITYOWATI | TRI ARTINING PUTRI | MAHARDIKA SATRIA | ADITYA BUDIMAN | FERY F | PARLIZA HENDRAWAN (PALEMBANG)

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya