Setahun Jokowi-JK, Survei: Jeblok dalam Penegakan Hukum

Reporter

Editor

Selasa, 20 Oktober 2015 08:05 WIB

Presiden Jokowi (kiri) berjalan meninggalkan ruangan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menutup Asian African Summit 2015 di JCC, Jakarta, 23 April 2015. ANTARA/AACC2015/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja penegak hukum selama satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla dinilai masih jauh dari harapan. Lebih dari separuh masyarakat, menurut survei yang digelar Indo Barometer akhir September 2015, menyatakan tak puas atas kinerja lembaga penegak hukum, terutama kejaksaan dan kepolisian.

“Faktornya antara lain rekam jejak serta kinerja Kejaksaan dan Polri yang menurut masyarakat kurang maksimal,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari saat dihubungi Senin 19 Oktober 2015. “Ini merupakan persepsi dari masyarakat yang menginginkan penegakan hukum dijalankan.”

Berdasarkan survei, hanya 44,8 persen responden yang menyatakan puas atas kinerja kepolisian. Angka lebih jeblok ditunjukkan kejaksaan, 37,7 persen. Sedangkan angka kepuasan terhadap lembaga kehakiman adalah 40,7 persen. Sebaliknya, responden justru puas atas kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi, yang mencapai 68,2 persen.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi pada 14-22 September. Margin of error sebesar ± 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Qodari menyatakan Presiden Joko Widodo harus mereformasi kejaksaan dan kepolisian sebagai dua lembaga penegak hukum yang diamanatkan konstitusi di bawah kekuasaannya. “Jadi Presiden harus memperbaiki kinerja Polri dan kejaksaan,” ucapnya. “Tentunya Presiden juga harus memperkuat kedudukan KPK.”

Pakar hukum tata negara dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Refly Harun, menganggap Polri dan Kejaksaan belum bisa melakukan reformasi internal. “Ini merupakan pekerjaan rumah terbesar yang harus dilakukan Presiden ke depan,” katanya. Adapun Mahkamah Agung belum maksimal dalam mereformasi sistem peradilan.

Peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, mengatakan komitmen Presiden atas penegakan hukum masih minim. Indikatornya diawali dari konflik Polri dan KPK yang berlanjut pada upaya pelemahan KPK. “Nah, sikap Presiden tidak tegas,” kata Oce.

Oce menganggap kejaksaan perlu membenahi kelembagaan secara internal. “Tentunya dengan mengisi posisi pemimpin kedua lembaga penegak hukum itu dengan orang yang independen dan bebas dari kepentingan politik.”

Sedangkan Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan juga menyatakan tak ada pencapaian yang luar biasa dalam penegakan hukum. Presiden, kata dia, justru lebih banyak menyoroti pemberantasan korupsi. “Padahal banyak kasus kriminal umum besar yang perlu diperhatikan,” katanya.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan persepsi publik atas kepolisian didasari oleh indikator-indikator yang berbeda.

Adapun Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Amir Yanto, menolak anggapan kinerja kejaksaan jeblok lantaran latar belakang Jaksa Agung. “Kami sudah bekerja maksimal,” tuturnya.

LARISSA HUDA | REZA ADITYA | PURWANTO

Survei Indo Barometer
Kinerja Lembaga Puas/Tidak Puas/Tidak Tahu
Kepolisian 44,8 50,4 4,8
Kejaksaan 37,7 47,0 15,3
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 68,2 26,5 5,3
Kehakiman 40,7 43,0 16,3

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya

4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi

23 Oktober 2018

4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi

Sepanjang 2014-2018, KontraS mencatatkan sedikitnya ada sekitar 488 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama.

Baca Selengkapnya

Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

22 Oktober 2018

Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

Moeldoko merinci target-target dan realisasi yang dicapai pemerintah Jokowi - JK selama 4 tahun.

Baca Selengkapnya