TNI Perkuat Pengamanan Perairan Natuna

Reporter

Editor

Rabu, 22 Juni 2016 11:27 WIB

IHS Janes yang tayang 5 April 2016 menulis bahwa Indonesia akan menempatkan sistem pertahanan udaranya Oerlikon Skyshield di Pulau Natuna Besar. Media militer terkenal itu menyebutkan bahwa Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dengan empat unit Oerlikon Skyshield akan ditempatkan di pulau yang terletak di Laut Cina Selatan. IHS/Ridzwan Rahmat

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan memperkuat pengamanan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, menyusul berulangnya persinggungan antara kapal perang Indonesia dan kapal penjaga pantai Cina pada akhir pekan lalu. “Kami mengirim lima KRI dan satu pesawat CN 212,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa 21 Juni 2016.

Gatot mengatakan TNI hingga saat ini juga sedang menyiapkan pendirian pangkalan untuk satuan drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) di Natuna. “Pesawat (tanpa awak) itu akan menginformasikan apa yang didapat di wilayah itu,” ujarnya. “Ini akan kami prioritaskan.”

Insiden antara kapal perang Indonesia dan Cina kembali terjadi saat kapal KRI Imam Bonjol milik TNI AL menangkap kapal ikan Han Tan Cou 19038 yang kedapatan beroperasi di wilayah Laut Natuna, Jumat pekan lalu. Kala itu, dua kapal penjaga pantai (coast guard) Cina bernomor lambung 3303 dan 2501 bergantian mendesak agar kapal nelayan berbendera Cina tersebut dilepaskan oleh kapal TNI AL.

Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman mengatakan semula pengejaran oleh KRI Imam Bonjol—dibantu KRI Todak 631—melihat kapal Han Tan Cou bersama 11 kapal Cina lainnya hendak kabur. “Mereka dikawal penjaga pantai Cina,” kata Achmad. “Mereka ngotot mengatakan kapal ikan itu memancing di kawasan pemancingan tradisional.”

Menurut Achmad, kapal penjaga pantai Cina sempat mengikuti konvoi KRI Imam Bonjol yang menyeret kapal tangkapan berisi tujuh awak berkebangsaan Cina tersebut ke Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Natuna. Namun permintaan agar Han Tan Cou dilepaskan tak digubris. “Ini adalah Zona Ekonomi Eksklusif pulau kita. Secara hukum milik kita,” ujarnya.

Di laman Kedutaan Besar Cina untuk Indonesia, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, menyatakan bahwa pemerintahnya mengirim kapal penjaga pantai itu untuk melindungi kapal penangkap ikan Cina dan menangani korban luka-luka. Dia mengklaim penangkapan kapal itu telah menyebabkan seorang nelayan terluka dan kini dirawat di rumah sakit di Hainan, Cina.

Chunying juga mendesak Indonesia agar berhenti mengambil tindakan yang menyulitkan, membesar-besarkan sengketa, dan merusak stabilitas, “Serta menangani masalah perikanan di laut secara konstruktif,” ujarnya.

Achmad menampik tudingan tersebut. “Itu omong kosong. Saya tegaskan tak ada yang luka,” ujarnya. Dia membenarkan kabar bahwa sebelum menangkap KRI Imam Bonjol sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara serta laut secara terukur dan tak berbahaya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, yang sempat dipanggil Presiden Joko Widodo atas insiden ini, mengatakan telah membentuk tim pakar untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan. Tim itu akan dipimpin oleh Hasyim Djalal, mantan Duta Besar RI untuk Jerman, Kanada, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang juga pakar hukum laut internasional. “Kami akan lihat lebih jernih lagi dari aspek hukum internasional, juga soal keadaan di sana (Laut Cina Selatan),” kata Luhut.

YOHANES PASKALIS | AGOENG WIJAYA

Berita lainnya:
LBH Pers: Pencurian Konten Majalah Tempo Melanggar Hukum
Baru Beroperasi, Jalan Tol Pejagan-Brebes Timur Telan Korban

Tunggu KPK, PPATK Siap Telusuri Aliran Duit Rp 30 M ke Teman Ahok

Berita terkait

Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

9 Februari 2023

Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

Ada banyak negara yang bersengketa di Laut China Selatan, diantaranya Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

13 Juni 2022

Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

Prabowo Subianto membahas konflik di Laut Cina Selatan dengan Perdana Menteri Singapura.

Baca Selengkapnya

Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

31 Mei 2022

Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

Kemlu Filipina mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan oleh China yang disebut bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan

Baca Selengkapnya

Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

27 April 2022

Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

Pemerintah Filipina menghentikan semua pemutaran film Hollywood "Uncharted" karena ada peta Laut Cina Selatan dengan klaim Cina yang disengketakan

Baca Selengkapnya

Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

7 Maret 2022

Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

Ada sejumlah isu global yang menjadi perhatian Bakamla, diantaranya konflik Rusia dan Ukraina, Pandemi Covid-19, perubahan iklim, Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

12 Oktober 2021

Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

Pada Januari-Agustus 2021, nilai perdagangan kedua pihak telah meningkat 35,2 persen, tapi soal wilayah Malaysia tidak akan kompromi.

Baca Selengkapnya

Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

21 September 2021

Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

Pemerintah Filipina memberikan dukungan kepada Australia perihal pengadaan kapal selam nuklir via kesepakatan dengan Amerika dan Inggris.

Baca Selengkapnya

Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

31 Juli 2021

Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

Kamala Harris lanjut dengan rencananya mengunjungi Vietnam dan Singapura pada Agustus nanti. Khusus Vietnam, akan menjadi kunjungan bersejarah.

Baca Selengkapnya

Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

10 Juni 2021

Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

Senator dan petinju Filipina, Manny Pacquiao, menilai sikap Presiden Rodrigo Duterte kurang tegas pada Cina terkait konflik di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

5 April 2021

Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

Ajudan Presiden Rodrigo Duterte mengatakan ratusan kapal Cina yang menerobos wilayah Laut Cina Selatan bisa menyebabkan permusuhan Cina dan Filipina

Baca Selengkapnya