Sindikat Narkoba Freddy Budiman, Kekuatan Besar Belum Tersentuh

Reporter

Editor

Rabu, 10 Agustus 2016 12:34 WIB

Barang bukti alat produksi narkoba beserta para tersangka saat gelar perkara di pabrik narkoba, Ruko Taman Palem, Jakarta Barat, 14 April 2015. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri melakukan gelar perkara kepemilikan pabrik ekstasi milik Freddy Budiman. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar meminta pihak berwenang mengusut kekuatan besar di balik jaringan narkoba Freddy Budiman. Adanya kekuatan besar itu diungkapkan oleh mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Laksamana Muda (Purn.) Soleman B. Ponto. “Iya, itu kan sejalan dengan kesaksian Freddy ke saya. Harus diusut,” ujar Haris, yang dihubungi Tempo, Selasa 9 Agustus 2016.

Menurut Haris, kesaksian Freddy ini semestinya bisa menjadi sarana konsolidasi semua elemen bangsa untuk memberantas kejahatan sindikat narkoba dan aparat yang melindunginya. “Tidak mungkin keterlibatan oknum hanya dari satu institusi. Mereka berbagai peran dan berlindung di balik lembaga dan jabatannya,” katanya.

Dugaan adanya kekuatan besar yang terlibat dalam jaringan narkoba terpidana mati Freddy Budiman kian santer. Presiden Joko Widodo telah meminta agar kesaksian Freddy yang ditulis Haris Azhar, yang mengungkap keterlibatan pejabat Kepolisian RI, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), ditelisik kebenarannya. Namun pemeriksaan yang dilakukan polisi, BNN, dan TNI seperti jalan di tempat.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan belum ada anggotanya yang diperiksa. Alasannya, Polri baru saja membentuk tim independen untuk menelusuri kasus itu. “Ada sejumlah agenda mengumpulkan bahan keterangan berupa fakta-fakta yang memiliki relevansi,” ujar Boy, kemarin.

Sementara itu, juru bicara TNI, Mayor Jenderal Tatang Sulaeman, mengatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi. “Kami membuka dan mempelajari kembali berkas-berkas lama, terutama kasus yang menyeret Sersan Mayor Supriadi (terpidana anggota sindikat narkoba Freddy),” kata Tatang. Namun hingga kini belum ada anggota atau mantan TNI yang dimintai keterangan.

Juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, juga berkelit. Menurut dia, pihaknya belum memeriksa pejabat BNN karena belum ada bukti dan fakta yang mengarah ke pihak tertentu. “Seperti melaporkan rakyat Indonesia mencuri. Ini siapa yang dimaksud? Tidak jelas, kan,” ucapnya saat dihubungi Tempo, kemarin. Sedangkan Freddy telah dieksekusi mati di Nusakambangan pada 29 Juli lalu.

Tim internal BNN baru meminta keterangan mantan Kepala Lembaga Permasyarakatan Batu, Nusakambangan, Liberty Sitinjak. Ia yang mendampingi Freddy ketika bertemu dan bercerita kepada Haris pada 2014. Sitinjak membenarkan kesaksian Freddy bahwa pernah ada petugas BNN yang meminta supaya kamera pengintai atau CCTV (closed-circuit television) di sel Freddy dicopot.

Soleman meyakini keterangan Freddy jujur. Menurut dia, dalam kasus narkoba asal Cina yang diimpor Freddy pada 2012, ada pejabat tinggi BNN yang terlibat. Alasannya, Bea-Cukai berani menolak perintah Kepala Bais untuk memeriksa seluruh kontainer dengan alasan ada kekuatan besar yang melarang mereka memeriksa.

Mantan Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Inspektur Jenderal Benny Mamoto, yang mengungkap kasus itu, menjelaskan alasan BNN merahasiakan kontainer itu dari Kepala Bais. Menurut dia, aparat Cina telah memberikan informasi rinci mengenai isi kontainer beserta alamatnya. Sementara itu, di kontainer, tertempel alamat tujuan, yakni ke Primer Koperasi Kalta, koperasi milik Bais TNI. “Wajar dong kalau kami jadi waspada,” ujarnya. “Makanya kami bilang ke Bea-Cukai, tolong, ini tertutup sekali. Hanya Bea-Cukai dan BNN yang tahu.”

DEWI SUCI RAHAYU | ANTARA

Berita lainnya:
Cerita Nusron: Skenario Ahok Kan Lawan 10 Partai!
Sekolah Sehari ala Menteri Muhadjir, Berapa Biayanya?

Istri Cantik, Anak Sehat, Hidup Mapan, Kok Masih Selingkuh?

Berita terkait

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

5 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

23 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

5 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya