Setelah Konglomerat, Giliran UMKM Ikut Amnesti Pajak

Reporter

Editor

Senin, 3 Oktober 2016 13:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 29 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan kesempatan amnesti pajak. Apalagi, pemerintah memberi keringanan tarif tebusan flat 0,5 persen untuk deklarasi harta di bawah Rp 10 miliar dan 2 persen bagi deklarasi aset yang melebihi Rp 10 miliar. "Kami terus mensosialisasi ke mereka. Mungkin perlu dibantu dari sisi pembukuan," kata dia, di Jakarta, Jumat 30 September 2016.

Sektor UMKM merupakan salah satu target penguatan basis pajak pemerintah. Sebab, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tak memiliki data akurat tentang bisnis ini karena pengurusan izinnya hanya sampai level pemerintah daerah. Selain tingkat kepatuhan pebisnis UMKM masih minim, pemerintah tak pernah menjemput bola dengan mendata mereka di lapangan.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi berjanji membantu pemerintah melakukan sosialisasi. Ia mengatakan cukup banyak anggota Apindo yang tergolong pemilik UMKM.

Sofjan membenarkan bahwa kepatuhan pajak kelompok usaha ini masih minim. Tak sedikit pedagang di pusat pertokoan Tanah Abang dan Mangga Dua yang sukses berbisnis sampai memiliki aset dalam jumlah besar. "Ada yang bilang ke saya ia tetap jadi UKM meski punya rumah seharga Rp 100 miliar di Singapura. Ini tak bisa lagi disebut UKM," katanya. Karena itu, Sofjan berharap pemerintah bisa segera memberi kepastian kepada pelaku UMKM. “Pemerintah boleh membuka semua data. Kalau ada apa-apa, pengusaha enggak bisa lari. Tapi orang pajak juga jangan peras-peras," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun mengatakan pengusaha kelompok ini kesulitan menghitung dan melaporkan pajaknya. Menurut dia, bimbingan khusus merupakan solusi jika pemerintah ingin mendongkrak keikutsertaan wajib pajak sektor UKM. "Masih banyak yang tak tahu cara menghitung dan melaporkan pajaknya. Tolong beri pendampingan untuk konsultasi," kata Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun, pekan lalu.

Ikhsan mengakui masih banyak pengusaha kecil dan menengah yang belum taat menyampaikan surat pelaporan pajak tahunan meski telah memiliki nomor pokok wajib pajak. Ia mengusulkan agar Direktorat Jenderal Pajak melakukan pendekatan. "Sosialisasi belum membumi. Padahal ini penting untuk UMKM.”

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak, Hestu Yoga Saksama, memastikan pihaknya akan terus melayani semua wajib pajak potensial, termasuk pebisnis UMKM. Durasi pelayanan hingga tengah malam pun akan dipertahankan jika jumlah peserta program membeludak.

ANDI IBNU | PUTRI ADITYOWATI

Berita lainnya:

Misteri, Inikah Keluarga Rahasia Presiden Vladimir Putin?
Jessica Mengaku Dirayu, Propam Periksa Kombes Krishna Murti

Terungkap, 2 Wanita Ini Diduga Simpan Rahasia Dimas Kanjeng

Berita terkait

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

38 menit lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

10 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

19 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya