Pemilihan Gubernur Jakarta, Perang di Media Sosial Marak

Reporter

Editor

Rabu, 5 Oktober 2016 12:15 WIB

Pasangan cagub-cawagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendaftarkan diri di Kantor KPUD Jakarta, 23 September 2016. Pasangan ini akan bersaing dengan Ahok-Djarot dan Sandiaga Uno-Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 23 September lalu hingga Selasa, 4 Oktober 2016, tercatat 243 ribu percakapan di media sosial mengenai tiga pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memimpin dengan 146 ribu percakapan, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 62 ribu percakapan, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan 35 ribu percakapan.

Pendiri PoliticaWave, Yose Rizal, mengatakan tiap percakapan mengandung sentimen berupa persepsi netizen terhadap pasangan calon. Dalam hal ini, Basuki-Djarot masih memimpin dengan selisih sentimen positif dan negatif 7.078 percakapan. Lalu pasangan Agus-Sylviana sebesar 6.207. Sedangkan Anies-Sandi sebanyak 2.981 percakapan.

Media sosial, kata Yose, berperan signifikan dalam kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ia memprediksi kampanye digital dalam pemilihan umum kali ini bakal lebih meriah ketimbang pemilihan pada 2012. “Media sosial kini menjadi sarana vital untuk menjangkau warga Jakarta,” kata dia, Selasa 4 Oktober 2016.

Perang di media sosial itu mulai muncul dengan banyaknya serangan ke calon tertentu. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok banyak diserang soal kebijakan penggusurannya. Tapi pendukungnya membelanya. “Mengapa media tidak perbanyak berita tentang relokasi? Kenapa justru penggusuran. Sehingga seolah-olah mau menggiring opini seakan-akan Ahok tukang gusur,” begitu cuitan akun @Yaptosyam di Twitter.

Anies juga dikritik ketika dia akhirnya maju sebagai calon gubernur dengan dukungan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto. Padahal dulu Anies pernah menuduh Prabowo. “Di belakang Prabowo itu mafia. Itu kata Anies. Mau pilih orang plin-plan seperti ini? Ya, silakan saja,” demikian cuitan akun @eae18.

Lain lagi dengan akun @caknawa yang mengomentari tautan berita Agus yang diajak berfoto oleh masyarakat setelah lomba lari pada Ahad lalu: “Anak ingusan itu ternyata dicinta masyarakat Jakarta. Welcome Generasi Baru #JakartaUntukRakyat.”

Riuhnya percakapan di media sosial itu, menurut Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum, Muhammad, membuat suasana pemilihan Gubernur Jakarta tidak kondusif. Kondisi itu malah terjadi ketika Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta belum menetapkan pasangan calon.

Muhammad meminta tim kampanye berhati-hati menggunakan media sosial untuk berkampanye. Instansinya telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memantau pelanggaran kampanye. “Tidak boleh ada upaya mendiskreditkan pasangan calon lain dengan alasan apa pun,” ujar dia.

Itu sebabnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mewajibkan tim pemenangan pasangan calon untuk melaporkan akun kampanye media sosial mereka. “Setiap pelanggaran pasti akan kami tindak lanjuti,” kata dia.

ARKHELAUS W. | REZKI ALVIONITASARI | LINDA HAIRANI

Berita lainnya:
Minum Pakai Sedotan, Bikin Wajah Cepat Tua

Menjalin Kedekatan Orang Tua dan Anak Remajanya

Diam Dua Menit, Nikmati Ketenangan dan Rasakan

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya