Konsultan Jokowi-Ahok: Persaingan Pilgub Jakarta Sama Seperti 2012

Reporter

Editor

Kamis, 6 Oktober 2016 09:34 WIB

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat menjalani pemeriksaan tes narkoba di Badan Nasional Narkotika (BNN) di Jakarta, 25 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat keterpilihan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus anjlok. Dalam survei terbaru Polmark Indonesia, elektabilitas Gubernur Jakarta itu pada 28 September-4 Oktober 2016 tinggal 31,9 persen. Padahal, dalam survei Polmark pada Juli, elektabilitasnya masih 42,7 persen.

Polmark menyigi 1.100 responden di Jakarta secara acak lewat wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan 2,9 persen. Hasil survei Polmark ini tak jauh dari hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia yang dirilis dua hari lalu, yang menunjukkan tingkat keterpilihan Basuki alias Ahok hanya 31,4 persen.

Menurut Direktur Utama Polmark Indonesia Eep Syaifullah Fatah, elektabilitas Ahok anjlok karena pemilih loyalnya beralih ke dua pasangan penantangnya: Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti-Sylviana Murni. Dari 28,7 persen dalam survei Juli lalu, pemilih mantap Ahok kini tinggal 23,2 persen.

Atas hasil survei ini, Eep memperkirakan pemilihan Gubernur Jakarta berlangsung dua putaran. “Pasangan Anies-Sandiaga berpotensi meraih suara terbanyak,” katanya. Dalam survei ini, elektabilitas Anies-Sandiaga sebesar 23,2 persen, sementara Agus-Sylviana 16,7 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 28,2 persen.

Anjloknya elektabilitas ini, kata Eep, juga seiring dengan turunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Basuki. Dalam survei Juli, tingkat kepuasan responden masih 69,8 persen. Dalam survei September-Oktober, angka itu turun menjadi 61,8 persen.

Meski begitu, Basuki merupakan calon gubernur yang paling dikenal responden. Popularitasnya mencapai 97,1 persen. Masalahnya, meski terkenal, ia hanya disukai 58,3 persen responden. Bandingkan dengan Anies, yang popularitasnya 82,8 persen tapi disukai 63,1 persen responden.

Eep mengatakan penurunan tingkat kepuasan terjadi karena Ahok dianggap gagal dalam mengatasi banjir, kemacetan, pedagang kaki lima, dan permukiman liar. Secara umum, responden menilai Basuki-Djarot Saiful Hidayat berhasil dalam hal penyediaan transportasi umum yang memadai, pembersihan sungai-sungai di Jakarta, perbaikan fasilitas angkutan dan jalan raya, serta perbaikan kinerja birokrasi.

Dengan angka-angka seperti itu, Eep mengatakan, potensi dua lawan untuk menumbangkan Ahok cukup besar. “Ini seperti mengulang pemilihan gubernur 2012,” kata Eep, merujuk pada kemenangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Ketika itu, Eep adalah konsultan pasangan tersebut.

Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, mengaku bingung melihat hasil survei banyak lembaga yang berbeda-beda. "Yang satu bilang Ahok menang, yang satu kalah. Bingung saya," kata Charles.

Untuk mendongkrak elektabilitas Ahok-Djarot, kata Charles, partainya telah menerjunkan semua kader PDI Perjuangan yang bertugas di Dewan Perwakilan Rakyat ke lapangan. "Kami akan menyentuh masyarakat langsung," kata Charles, yang juga kader PDI Perjuangan.

Cara lainnya adalah memasukkan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, ke tim sukses Ahok-Djarot. “Bisa menambah kekuatan. Pak Ruhut bisa mempengaruhi opini publik," kata Charles. Selain Ruhut, pelakon Sophia Latjuba didapuk sebagai juru bicara tim.

Masuknya Ruhut tak diikuti personel Teman Ahok. Menurut Basuki, Teman Ahok enggan masuk struktur tim kampanye karena organisasi itu sudah menjadi yayasan. “Mereka mau kerja sendiri," katanya. Teman Ahok akan bertugas menggalang donasi dalam pelbagai acara.

Ketua DPD Gerindra Jakarta Muhammad Taufik kian yakin pasangan calon yang diusung partainya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, bakal menang. "Kami jadi semangat. Ahok akan kalah karena dirinya sendiri," kata Taufik.

DEVY ERNIS | AVIT HIDAYAT

Berita lainnya:
Terjawab, Siapa yang Hentikan Acara 'Mario Teguh Golden Ways'

Saat Marwah Daud Mundur dari MUI Demi Bentengi Dimas Kanjeng

Jessica Dituntut 20 Tahun, Jaksa: Pembuktian Mantap, Cuma...

Berita terkait

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

3 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

4 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

5 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

5 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

19 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

7 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

8 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

10 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya