Ungkap Pembunuhan Munir, Perintah Jokowi Dianggap Retorika

Reporter

Editor

Jumat, 14 Oktober 2016 14:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perintah Presiden Joko Widodo kepada Kejaksaan Agung untuk mencari dokumen laporan akhir Tim Pencari Fakta (TPF) kasus kematian Munir Said Thalib diragukan akan menjawab tuntutan agar pemerintah mengungkap tuntas pelaku pembunuhan aktivis prodemokrasi tersebut. "Ini cuma lemparan pernyataan pemerintah, dari satu pernyataan ke pernyataan lainnya. Enggak akan ada bukti konkret,” kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, Kamis 13 Oktober 2016.

Dia mengingatkan, sejak peringatan Hari Hak Asasi Manusia dua tahun lalu hingga beberapa hari terakhir, Jokowi terus mengumbar janji menuntaskan kasus pembunuhan Munir. "Tapi pemerintah baru sibuk mencari dokumen TPF begitu ada putusan Komisi Informasi Pusat,” ujarnya. "Berarti selama ini buat apa?"

Senin lalu, Komisi Informasi Pusat mengabulkan gugatan Kontras dan memaksa pemerintah lewat Kementerian Sekretariat Negara membuka ke publik laporan akhir TPF kasus meninggalnya Munir. Namun Sekretariat Negara malah mengklaim tak memiliki dokumen, yang menurut para anggota TPF telah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Juni 2005. Klaim yang sama datang dari Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI.

Menanggapi polemik raibnya dokumen tersebut, Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu menyatakan komitmennya untuk membuka lagi kasus Munir. Jokowi, kata juru bicara kepresidenan Johan Budi Sapto Pribowo, memerintahkan Kejaksaan Agung mencari dan mempelajari dokumen laporan akhir TPF.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan akan menugasi Jaksa Agung Muda Intelijen menghubungi para mantan anggota TPF Munir untuk meminta arsip laporan akhir penyelidikan. Dengan begitu, kata dia, lembaganya bisa mempelajari fakta atau bukti baru dalam laporan tersebut. "Sesuai dengan apa yang disampaikan Pak Presiden, kalau ada data baru, ada novum, tentunya di situ kami bisa ambil sikap," kata Prasetyo, kemarin. "Kalau ditindaklanjuti, tentunya akan diserahkan kepada penyidik."

Namun mantan anggota TPF, Hendardi, justru merasa heran atas rencana itu. "Laporan itu sudah kami serahkan kepada mereka, sekarang minta arsip kepada kami," ujarnya. Seperti halnya Haris, Hendardi ragu akan komitmen pemerintah. Menurut dia, Jokowi seharusnya segera membentuk tim khusus yang lebih kuat, baik secara hukum maupun politis, dibandingkan TPF era Yudhoyono, untuk mengungkap pembunuhan Munir.

"Dalam laporan akhir, kami merekomendasikan pembentukan tim baru yang lebih kuat untuk memeriksa beberapa pihak yang tak terjangkau oleh TPF," ujarnya. Dia mencontohkan, TPF gagal memeriksa sejumlah petinggi Badan Intelijen Negara dan mengakses dokumen lembaga tersebut.

Pengamat hukum pidana dari Universitas Indonesia, Chaerul Huda, menilai janji pemerintah hanya sebagai embusan angin surga untuk meredam protes pegiat hak asasi manusia yang kecewa karena pemerintah tak konkret mengungkap kasus Munir. "Kasusnya sudah lama, apa iya bisa ditemukan novum," ujar Chaerul memperkirakan sejumlah bukti dan petunjuk telah dihilangkan sejumlah pihak yang diduga terlibat.

Dicegat di Istana Kepresidenan kemarin, Jokowi mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah mencari laporan TPF. "Kalau ada novum, ya nanti diproses hukum," ujar Presiden.

FRANSISCO ROSARIAN | REZKI ALVIONITASARI | ISTMAN MP | AGOENG WIJAYA

Berita lainnya:

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Mangkat

Masih Muda Kok Kulitnya Keriput, Apa Sebabnya?

Soal Penistaan Agama Berlanjut ke Ranah Hukum, Ini Kata Ahok
Siapa yang Menyimpan Fakta Pembunuhan Munir?

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

35 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

41 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

42 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

49 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

49 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

49 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

53 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

58 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya