Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212

Reporter

Editor

Senin, 28 November 2016 08:42 WIB

Sekitar dua ribu prajuri dari tiga matra TNI dan Polda Metro Jaya mengikuti Istighosah atau doa bersama jelang demonstrasi 2 Desember di Lapangan Satlantas Polda Metro Jaya pada Sabtu, 26 November 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mencium rencana beberapa kelompok radikal, yang berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mendompleng unjuk rasa pada 2 Desember 2016. Demonstrasi tersebut merupakan lanjutan unjuk rasa 4 November 2016 yang menuntut polisi memenjarakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan tuduhan penistaan agama.

Detasemen Khusus 88 Antiteror sedang memburu anggota jaringan dua kelompok yang diduga akan melakukan teror, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Khafilah Syuhada al-Hawariyun. "Ada kelompok teror yang sudah masuk. Jika mereka memanfaatkan demo itu, akan saya tindak," kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ahad 27 November 2016.

Dalam sepekan terakhir, Densus 88 menangkap sejumlah anggota kelompok radikal. Kemarin, Markas Besar Polri mengumumkan telah menangkap Bahrain Agam di Gampong Blang Teurakan, Kabupaten Aceh Utara, serta Saiful Bahri alias Abu Syifa di Desa Baros, Serang, Banten.

Bahrain dan Saiful disinyalir berhubungan dengan Rio Priatna Wibawa yang ditangkap Densus pada Rabu pekan lalu di Majalengka, Jawa Barat, dengan dugaan menyiapkan bom berdaya ledak tinggi untuk meneror Jakarta. Polri mengidentifikasi ketiganya sebagai jaringan Muhammad Bahrunna'im Anggih Tamtomo, bekas terpidana terorisme kepemilikan amunisi di Solo, yang kini diyakini berada di Suriah.

Sebelumnya, Bahrunna'im dituding sebagai dalang teror bom Thamrin pada Januari lalu. Namanya juga disebut-sebut sebagai salah seorang anggota JAD pimpinan Aman Abdurrahman, terpidana terorisme di Nusakambangan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan Densus juga menangkap sembilan anggota Khafilah Syuhada al-Hawariyun pimpinan Saulihun alias Abu Nusaibah di Jakarta dan Bekasi pada Sabtu lalu. Mereka diduga berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS.

Menurut Boy, anggota Abu Nusaibah itu diduga aktif dalam kerusuhan seusai demonstrasi pada 4 November. Polisi, kata Boy, masih mengumpulkan informasi kelompok ini kembali ikut berdemo pada 2 Desember. ”Yang terpenting, ini bisa digagalkan," kata Boy.

Pengamat terorisme Muhammad Jibriel Abdul Rahman meragukan anggota JAD akan mendompleng unjuk rasa. Kelompok ini, menurut dia, mengutuk umat Islam terlibat aksi politik. Dia menduga penangkapan tiga anggota JAD--Rio, Bahrain, dan Syaiful--merupakan pengembangan penangkapan Juhanda, pelaku teror bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda.

Syamsudin Uba, bekas pelaksana tugas Ketua Gerakan Pemuda Islam, menilai polisi memfitnah Abu Nusaibah sebagai simpatisan ISIS. "Dia guru ngaji dan penceramah biasa," ujarnya. Syamsudin mengaku mengenal Saulihun alias Abu Nusaibah. Meski begitu, dia tak bisa memastikan keberadaan Abu Nusaibah dan kelompoknya pada 4 November lalu.

FRANSISCO ROSARIANS | AGOENG | ANTARA

Berita lainnya:

Game Pesta Kelamin di Kalibata Digerebek Polisi
Bertemu, Gus Mus Nasihati 3 Pemuda Penghinanya
Jokowi Putuskan Penghapusan Ujian Nasional Pekan Ini

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya