Pola Rekrutmen Teroris Jadikan Perempuan sebagai `Pengantin`

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2016 10:37 WIB

Dian Yulia Novi, tersangka teroris yang ditangklap polisi di Bekasi, Sabtu (10 Desember 2016), dalam wawancara dengan TvOne, Selasa, 13 Desember 2016. (TvOne)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan jaringan teroris kini menyasar perempuan untuk dijadikan “pengantin”, atau pelaku bom bunuh diri, dalam menjalankan aksinya. Pemilihan itu untuk mengecoh penegak hukum. Sebab, selama ini pelaku teror di Indonesia selalu identik dengan laki-laki. “Perempuan juga dianggap lebih mudah dipengaruhi, terutama mereka yang memiliki masalah dalam keluarga,” kata Irfan, Rabu 14 Desember 2016.

Irfan mengatakan, selain itu, kaum perempuan dianggap lebih militan dalam menjalankan aksinya. Apalagi mereka yang merasa menjadi korban dalam konflik dalam keluarga atau perceraian. “Ketika dicuci otak dengan pemahaman radikal, mereka bisa dengan militan menjalankan misinya,” katanya.

Pada Sabtu pekan lalu, Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap Dian Yulia Novi di rumah kosnya di Jalan Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Perempuan yang kerap menggunakan cadar itu diduga akan melakukan bom bunuh diri di Istana Kepresidenan.

Selain Dian, polisi menangkap Nur Solihin dan Agus Supriyadi. Ditangkap juga tiga rekannya di Jawa Tengah. Mereka diduga merupakan jaringan teroris dari anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Muhammad Bahrunna’im Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim.

Irfan mengatakan perubahan pola rekrutmen pengantin bom bunuh diri tersebut harus diwaspadai penegak hukum karena berpotensi akan terus dilakukan dalam jumlah besar. Beberapa tempat yang harus diwaspadai di antaranya adalah kampus dan lingkungan perkantoran. “Mereka akan menyasar wanita muda yang mengalami kekecewaan,” ujarnya.

Bekas kombatan Afganistan, Moro, dan Ambon, Ali Fauzi, mengatakan perempuan calon pengantin bom yang siap menjalankan aksinya kini berjumlah puluhan orang. Menurut dia, penangkapan Dian tidak menjamin aksi dengan pola baru tersebut berhenti. “Masih banyak yang siap,” katanya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan polisi dengan tim Densus 88 akan terus memotong jaringan pelaku teror. Menurut dia, menjadikan perempuan sebagai pengantin bom merupakan gerakan baru. “Pola rekrutmennya sama, dinikahi lalu dipengaruhi. Jika sebelumnya perempuan ini hanya ikut pengajian dan penyiapan logistik, sekarang dijadikan martir,” ujarnya.

Rikwanto mengatakan pola seperti itu berpotensi akan terus dilakukan jaringan teroris di Indonesia dengan menyasar berbagai tempat, seperti sekolah, kampus, dan pesantren. Dia memastikan kepolisian dan Densus 88 akan memotong gerakan tersebut dan meminta masyarakat terlibat aktif dan tidak mudah dipengaruhi. “Kami melihat jaringan teror ini akan terus melakukan rekrutmen. Mereka selalu bergerak,” katanya.

ANGGA SUKMAWIJAYA | REZKI ALVIONITASARI | SUJATMIKO | EKO ARI

Berita lainnya:

Indonesia Kalahkan Thailand, Begini Kelakar Netizen
Cerita di Balik Foto Tangis Ahok dan Kakak Angkatnya
Diduga Cakar Polisi, Dora Natalia Diperiksa Pengawas MA

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya