Misteri Usulan Kenaikan Tarif STNK dan BPKB  

Reporter

Editor

Jumat, 6 Januari 2017 08:47 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri keuangan, Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Darmin Nasution menghadiri acara meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, 20 September 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai hari ini menaikkan tarif penerbitan dan pengesahan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Tarif penerbitan baru dan penggantian tiap lima tahun STNK kendaraan roda dua dan roda tiga naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 100 ribu. Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih naik menjadi Rp 200 ribu dari Rp 75 ribu. Untuk pengesahan STNK tiap tahun, kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih dikenai masing-masing Rp 25 ribu dan Rp 50 ribu. Dalam peraturan lama, pengesahan STNK tidak dikenai biaya.

Adapun tarif penerbitan atau ganti kepemilikan BPKB kendaraan roda dua naik menjadi Rp 225 ribu dari Rp 80 ribu. Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih, dikenai tarif Rp 375 ribu dari sebelumnya Rp 100 ribu.

Kebijakan tarif baru ini ramai diperbincangkan antara lain karena Presiden Joko Widodo seperti kaget dan mempertanyakan persentase kenaikan yang signifikan. Jokowi menganggap kenaikan tarif hingga tiga kali lipat itu membebani masyarakat. Padahal penetapan tarif baru itu dilakukan melalui peraturan pemerintah yang ditandatangani Presiden.

“Presiden mengingatkan waktu di Bogor, kalau tarif PNBP untuk pelayanan masyarakat janganlah naik tinggi-tinggi," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, setelah rapat sidang kabinet di Istana Bogor, Rabu 4 Januari 2017.

Seolah hendak menjelaskan pertanyaan Presiden, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tarif baru dibutuhkan untuk memperbaiki pelayanan surat perizinan oleh kepolisian. Apalagi, kata dia, sudah sangat lama tarif PNBP tidak diperbarui. “Ini sudah tujuh tahun,” ujarnya. “Kenaikan tarif PNBP di kementerian/ lembaga disesuaikan karena faktor inflasi dan jasa pelayanan yang lebih baik.”

Sri Mulyani menjelaskan, tarif baru diajukan atas usul kepolisian. Tapi Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membantah. Meski demikian, Tito menegaskan tarif tersebut sudah disesuaikan dengan kenaikan harga dan daya beli masyarakat. "Kenaikan ini bukan karena dari Polri. Tolong dipahami. Kenaikan itu, pertama, karena temuan BPK, harga material sudah naik. Hasil temuan mereka, harga itu termasuk harga terendah di dunia, sehingga perlu dinaikkan karena daya beli masyarakat juga meningkat. Kedua, untuk memberikan pelayanan sistem yang lebih baik, yaitu sistem online," kata Tito.

Adapun Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Setya Novanto, meminta Komisi Hukum DPR mengevaluasi kenaikan tarif pengurusan surat-surat kendaraan bermotor. "Yang penting bagi saya tidak memberatkan masyarakat, kualitas dan efisiensi dijaga,” ujarnya di Kompleks Parlemen. Meski penerbitan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) merupakan kewenangan kepolisian, dia mengingatkan bahwa persoalan tarif berkaitan langsung dengan masyarakat.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, mendukung pemerintah. Tapi dia mempersoalkan persentase kenaikan yang besar secara sekaligus. “Seharusnya bertahap," ujarnya seperti dikutip Antara.

ALI NY | ARKHELAUS W | ADITYA BUDIMAN | REZKI ALVIONITASARI | DESTRIANITA

Berita lainnya:
Ahok Minta Bantuan Ketua DPRD Pertahankan Pejabat
Posisi Jerawat Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatanmu
Ajaib! Nyaris 20 Tahun, 2 Pasang Suami-Istri Kuasai Klaten

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

55 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya