Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Reporter

Editor

Senin, 23 Januari 2017 07:38 WIB

TEMPO.CO, Washington - Sekitar satu juta warga Amerika Serikat, terutama perempuan, menggelar “Women March” di Washington, DC, Ahad 22 Januari 2017. Unjuk rasa ini merupakan dukungan bagi hak-hak perempuan sekaligus mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump.

Joanne Gascoyne, pensiunan guru dari Albany, New York, menempuh perjalanan hampir 350 kilometer bersama putri dan dua cucunya untuk ikut pawai Women March di Washington, DC. “Saya berunjuk rasa demi anak perempuan saya dan untuk mengilhami cucu perempuan saya sebagai generasi mendatang,” ujar nenek 78 tahun itu.

Baca juga:
Jokowi Ucapkan Selamat ke Donald Trump, Ini Harapannya

Pidato Inaugurasi Donald Trump Mirip Dialog Film Batman


Sejumlah artis dan selebritas juga hadir, seperti bintang film Ashley Judd, America Ferrera, Jessica Chastain, Chloe Graze Moretz, Rossie Perez, Bella Thorne, dan penyanyi Cher. Ada pula supermodel Chrissy Teigen, sutradara Michael Moore, hingga aktivis feminis Gloria Steinem.

Sophie Walker, pemimpin Kesetaraan Perempuan, mengatakan pengunjuk rasa berkumpul di jantung ibu kota Amerika Serikat itu untuk menunjukkan persatuan mereka. “Kami memprotes kebencian dan perpecahan yang disorongkan Donald Trump sebagai alat politik,” ujar Walker. Tak hanya perempuan, banyak pula laki-laki yang ikut aksi tersebut, seperti Jonas, lelaki berperawakan tinggi besar yang mengaku dari Prancis.

Pengunjuk rasa membawa sejumlah spanduk dengan tulisan-tulisan seperti “Hak-hak Perempuan adalah Hak Asasi Manusia”, “Pecahkan Tembok, Jangan Bangun Tembok”. Istilah pembangunan tembok itu mengacu pada kebijakan Donald Trump yang berencana membangun tembok pembatas antara Amerika Serikat dan Meksiko untuk menahan masuknya imigran Meksiko.

Kantor berita Associated Press melaporkan, hingga pukul 11.00 siang, lebih dari 275 ribu orang tumpah ruah dari berbagai stasiun kereta api di kota tersebut. Itu belum termasuk sekitar 1.800 bus yang digunakan pengunjuk rasa dan diparkir di taman-taman. Jumlah pengunjuk rasa ini lebih banyak daripada penonton pelantikan Donald Trump pada Jumat, 20 Januari 2017.

Aksi para perempuan ini tidak hanya terjadi di Washington. Menurut CNN, yang mengutip laporan polisi, aksi serupa juga terjadi di sejumlah kota. Di New York jumlah pesertanya mencapai 100 ribu. Para pendemo di New York berbaris menuju Trump Tower, kediaman Trump. Tapi polisi memblokade jalan menuju gedung di Fifth Avenue itu.

Unjuk rasa serupa juga terjadi di negara lain, seperti London, Inggris; Tel Aviv, Israel; Melbourne, Australia; Pristina, Kosovo; Moskow, Rusia; Berlin, Jermah, dan Kota Meksiko, Meksiko. Aksi tersebut digelar di depan kantor kedutaan besar Amerika Serikat di masing-masing negara.

Adapun Donald Trump, yang biasanya rajin mencuit lewat Twitter, tidak berkomentar soal Women March. Satu-satunya cuitan Donald Trump hanya dari akun resmi @realDonaldTrump yang isinya tidak menyinggung aksi tersebut. “Saya merasa terhormat untuk melayani Anda, rakyat Amerika yang besar, sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45.”

Jajak pendapat terbaru oleh ABC News/Washington Post menunjukkan bahwa hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Trump. Ini menjadi peringkat popularitas terendah dari setiap presiden sejak era 1970-an.

Sementara Donald Trump didemo, sehari setelah penyerahan tampuk kekuasaan kepresidenan Amerika Serikat, cuitan muncul dari Barack Obama. Cuitan ini berbeda dari sebelumnya, yang menggunakan akun @POTUS, akun resmi Presiden Amerika Serikat. Obama berkicau lewat @BarackObama, akun yang sempat dipakainya delapan tahun lalu. Dia kini menulis sebagai warga biasa Negeri Abang Sam.

Barack Obama menulis: “Hai semuanya! Kembali ke akun Twitter semula. Apakah ini masih (ada yang mengikuti? Michelle dan saya sedang liburan singkat, setelah itu kami akan kembali bekerja.”

Menurut The Desert Sun, Barack Obama dan keluarga memilih berlibur ke Palm Spring untuk bermain golf. Mereka berangkat dari Pangkalan Udara Andrew pada Jumat malam, 20 Januari 2017. Namun hujan dan badai memaksa pesawat mereka mendarat di pangkalan cadangan March di Riverside, sekitar 80 kilometer sebelah barat Palm Spring.

Pukul 3.30, mereka tiba di Rancho Mirage, dekat Palm Springs. Iring-iringan mobil mereka berlanjut ke Thunderbird Heights, kawasan berbukit yang menjadi lokasi bermain golf. ”Iring-iringan kendaraan lebih sedikit. Hanya empat kendaraan. Lalu lintas berjalan normal seperti biasa,” tulis The Desert Sun. Tapi belum diketahui berapa lama Barack Obama dan keluarga berlibur di sana dan rencana perjalanan liburan mereka selanjutnya.

Seusai berlibur, Barack Obama mengatakan akan kembali saat memasuki masa yang disebutnya sebagai masa keheningan dan refleksi bersama keluarga. “Saya ingin menulis,” kata Barack Obama seperti dilansir Los Angeles Times. “Saya ingin tenang sedikit dan tidak ingin berbicara terlalu banyak. Saya ingin menghabiskan waktu berharga saya bersama anak-anak gadis saya.”

Barack Obama dan istrinya, Michelle, berencana untuk berkiprah di yayasan yang didirikannya, Obama Foundation. Yayasan itu berfokus pada proyek-proyek pembangunan yang belum bisa diwujudkan, seperti mendirikan perpustakaan dan museum yang menyimpan arsip-arsip kepresidenan. Salah satunya adalah membangun perpustakaan di South Side Chicago.

NEW JERSEY | ALJAZEERA | DESERT SUN | LOS ANGELES TIMES | SUKMA LOPPIES

Berita lainnya:
SBY Keluhkan Hoax, Jokowi: Jangan Banyak Keluhan
Rizieq Diperiksa, Massa Akan Penuhi Masjid Al Azhar Lagi

Kasus Dana Bansos, IPW Desak Polri Minta Maaf ke Sylviana

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

33 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

36 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

36 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya