Jabatan Gubernur DKI: Ini Gaji, Fasilitas, dan Tantangannya

Reporter

Editor

Senin, 13 Februari 2017 07:04 WIB

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Slyviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berfoto selfie dengan moderator Alfito Deannova di akhir debat ketiga Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, 10 Februari 2017. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 7,1 juta warga Jakarta akan memilih gubernur dan wakilnya, Rabu 15 Februari 2017. Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah berkampanye selama tiga setengah bulan untuk merebut hati masyarakat. Kini giliran warga Jakarta menentukan siapa yang diinginkan memimpin provinsi yang merupakan ibu kota negara ini.


Pada hari yang sama, pilkada juga akan berlangsung di tujuh provinsi lain: Aceh, Bangka Belitung, Banteng, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. Namun laga politik di Jakarta lebih kuat menarik perhatian masyarakat sebangsa.

Baca juga: Debat Terakhir Pilkada DKI Jadi Penentu buat Pemilih Bimbang


Provinsi ibu kota ini memang istimewa. Kekayaannya berlimpah, tantangannya bejibun. Pasangan mana pun yang menang akan mengelola anggaran daerah superjumbo, yang tahun ini diproyeksikan sebesar Rp 62,47 triliun. Mereka memperoleh pelbagai tunjangan dan fasilitas bernilai puluhan miliar rupiah per tahun. Tapi, di balik itu, mereka menghadapi tantangan yang tak kecil: banjir, pengangguran, warga miskin kota, kemacetan, indeks partisipasi pendidikan yang buruk di beberapa wilayah, dan keragaman yang bisa memunculkan konflik sewaktu-waktu.


--------


Pendapatan


Advertising
Advertising

Gaji kecil, ini yang besar.



Gubernur


Gaji: Rp 3,2 juta


Tunjangan jabatan: Rp 5,4 juta


Biaya penunjang operasional: 60% x (0,13% Pendapatan Asli Daerah)



Wakil Gubernur


Gaji: Rp 2,6 juta


Tunjangan jabatan: Rp 4,3 juta


Biaya penunjang operasional: 40% x (0,13% Pendapatan Asli Daerah)



“Berapa biaya penunjang operasional Gubernur dan Wakil Gubernur DKI?


PAD Jakarta 2016: Rp 37,43 triliun


Biaya penunjang operasional: 0,13% PAD = Rp 48,66 miliar


Total biaya operasional gubernur: Rp 29,20 miliar per tahun


Total biaya operasional wakil gubernur: Rp 19,46 per tahun



Lainnya


Rumah dinas beserta perlengkapan dan pemeliharaannya.


Mobil dinas.


Biaya rumah tangga.


Pembelian inventaris rumah dinas.


Perawatan rumah dinas.


Pemeliharaan kendaraan dinas.


Kesehatan.


Perjalanan dinas.


Pakaian dinas.


----------


Kewenangan Khusus

- Mengangkat dan memberhentikan wali kota-wakil wali kota serta bupati-wakil bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


- Hak protokoler untuk mendampingi presiden dalam acara kenegaraan.


- Mengepalai 25 badan usaha milik daerah (BUMD) dan merombak direksinya. Berikut ini BUMD Jakarta:


PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk)


PT Pembangunan Jaya


PT Jakarta Tourisindo


Bank DKI


PAM Jaya


PT Food Station Tjipinang Jaya


PT Jakarta International Expo


PT Graha Sahari Surjaya


PT Delta Jakarta


PT Jamkrida Jakarta


PT Transportasi Jakarta


PT Pakuan Internasional


PT Kawasan Berikat Nusantara


PT Ratax Armada


PD Dharma Jaya


PT Rumah Sakit Haji Jakarta


PD PAL Jaya


PT Cemani Toka


PT Jakarta Propertindo (asetnya sekitar Rp 9 triliun, belum diaudit)


PD Pasar Jaya


PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung


PT Asuransi Bangun Askrida


PD Pembangunan Sarana Jaya


BP Taman Hiburan Rakyat Lokasari


PT Mass Rapid Transit Jakarta


----------


Tantangan


Gubernur Jakarta terpilih akan memimpin 10.075.300 penduduk (data 2014).


Laki-laki = 5.069.900 jiwa


Perempuan = 5.005.400 jiwa



Sebagiannya di bawah garis kemiskinan atau menganggur.


2016


(jumlah kelompok ekonomi menengah dan orang kaya beum dapat bos)


Jumlah penduduk miskin = 412.790 jiwa.


Di garis kemiskinan = 459.560 jiwa.



Angkatan kerja 5,31 juta orang


Penganggur 306.230 ribu orang atau 5,77 persen



Target Perekonomian 2017


Gubernur terpilih ditantang untuk meneruskan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang pada 2016 sekitar 25 kali pendapatan Papua. Pertumbuhan ekonomi Jakarta juga selalu di atas rata-rata pertumbuhan nasional.



2016


Pendapatan daerah Jakarta: Rp 59 triliun


Pendapatan asli daerah: Rp 39,3 triliun


Pertumbuhan ekonomi: 5,9-6,3 persen


Inflasi: 4-4,9 persen



2017


Pendapatan daerah Jakarta: Rp 62,47 triliun


Pendapatan asli daerah: Rp 41,49 triliun


Pertumbuhan ekonomi: 6,4-6,8 persen


Inflasi : 4-5 persen


-----


Pendidikan


Angka partisipasi murni pendidikan sekolah menengah atas dan sederajat di Jakarta Utara dan Jakarta Barat pada 2016 masih di bawah rata-rata nasional.



Nasional: 59,10 persen


Rata-rata DKI Jakarta: 67,91 persen


Kepulauan Seribu: 63,25 persen
Jakarta Timur: 80,83
Jakarta Pusat: 65,85 persen
Jakarta Selatan: 75,71 persen
Jakarta Utara: 51,79 persen
Jakarta Barat: 57,42 persen


--------------


Tren Realisasi Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Berbanding Pertumbuhan Ekonomi Nasional



Tahun | Nasional | DKI Jakarta


2012 | 6,2 persen | 6,5 persen


2013 | 5,78 persen | 6,11 persen


2014 | 5,02 persen | 5,91 persen


2015 | 4,79 persen | 5,88 persen


Triwulan III 2016 | 5,02 persen | 5,75 persen


-----------------


Sumber: Bappeda DKI | Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia | Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah | Jakarta.go.id | BPS DKI | Riset | Wawancara |


GANGSAR PARIKESIT


Simak juga: Pengacara Ahok Protes Cuitan Menteri Agama





Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya