Sudah Dilarang, Jakarta Impor Bus Cina

Reporter

Editor

Senin, 27 Maret 2017 11:11 WIB

Seorang petugas saat melintasi bus TransJakarta gandeng bekas dari Cina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/12). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) mendatangkan 30 bus dari pabrikan Zhongtong asal Cina untuk dioperasikan di koridor Transjakarta. Bus gandeng (articulated) berkelir biru dan putih itu berbaris rapi di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sepanjang pekan lalu.

Langkah PPD itu mengundang pertanyaan, mengingat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok—kini nonaktif—sudah melarang impor bus dari Cina sejak pertengahan 2014. Penyebabnya, banyak laporan soal kecacatan bus, dari berkarat, penyejuk udara mati, sampai mesin mogok. Selain itu, beberapa kali bus terbakar.

Tiga puluh bus itu merupakan kiriman terakhir setelah 29 bus lebih dulu datang. Sebagian di antaranya tiba pada November 2016.

Baca: Sebab Bus Asal Cina Dilarang untuk Transjakarta

Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, mengatakan pihaknya tak melanggar larangan impor tersebut. Bus-bus itu, kata dia, masih berhubungan dengan kontrak kerja sama antara perusahaannya dan Badan Layanan Umum Daerah Transportasi Jakarta—kini PT Transportasi Jakarta—pada 2012-2013. Perum PPD merupakan salah satu pemenang lelang pengadaan 234 unit bus asal Cina dengan nilai kontrak Rp 701,2 miliar dan jangka waktu tujuh tahun.

“Sekarang bus sudah ada di sini, dan kami siap mengoperasikannya,” kata Pande kepada Tempo, Minggu 26 Maret 2017.

Sumber Tempo yang mengetahui kontrak kerja sama itu mengungkapkan, seharusnya perusahaan pelat merah tersebut masuk daftar hitam karena tak menepati waktu pengadaan bus pertama yang ditetapkan, yaitu 2014. Bus pertama baru datang tahun lalu. “Mereka tak bisa menyediakan bus tepat waktu,” katanya.

Pande berdalih, lambatnya pengadaan bus disebabkan adanya perbedaan lebar bus saat lelang digelar. Adendum kontrak lalu ditentukan pada 2015. “Memang ada keterlambatan, karena ada komponen bus yang telat dikirim,” dia menambahkan.


Baca: Kata Dirut Transjakarta Soal Bus Asal Cina di Tanjung Priok


Ahok ketika dimintai konfirmasi, Ahad kemarin, menyatakan pengadaan bus Cina itu memang sisa kontrak lama. “Tapi kalau mereka enggak bisa (memberi jaminan) aman, kami coret,” katanya sambil menegaskan bahwa kontrak-kontrak terbaru tak melibatkan pabrikan dari Cina lagi.

Asisten Kepala Hubungan Masyarakat Transjakarta, Wibowo, juga mengatakan Perum PPD harus memenuhi persyaratan sebelum mengoperasikan bus-bus tersebut. Hal ini, kata dia, sama seperti perlakuan terhadap 29 unit bus yang lebih dulu datang. Semua bus itu belum dioperasikan.

Wibowo menambahkan, Perum PPD juga wajib membayar denda keterlambatan karena bus hanya bisa digunakan sekitar tiga tahun sampai kontrak berakhir. “Nominalnya harus kami hitung,” ujarnya.

GANGSAR PARIKESIT | LARISSA HUDA




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya