Giliran Ganjar Seret Setya Novanto  

Reporter

Editor

Jumat, 31 Maret 2017 11:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Keterangan sejumlah saksi di sidang korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto—keduanya mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri—menguatkan dugaan keterlibatan Setya Novanto dalam memuluskan proyek tersebut. Ganjar Pranowo, bekas Wakil Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, misalnya, pernah diminta Setya agar tak bersikap galak dalam pembahasan proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.

“Mas, jangan galak-galak di e-KTP,” kata Ganjar menirukan pesan Setya, ketika bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis 30 Maret 2017. “Saya bilang ke Setya, saya sudah tak ada urusan.”


Baca: Sidang e-KTP, Setya Novanto: Serahkan ke Pengadilan

Politikus PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan pertemuan tersebut terjadi tak sengaja dan berlangsung singkat di Bandara Ngurah Rai, Bali, sekitar 2011-2012. “Saya memang tak mau berlama-lama,” kata Ganjar. Dia mengklaim partainya kerap mengkritik pembahasan proyek e-KTP di parlemen.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Ganjar untuk bersaksi karena Komisi Pemerintahan DPR ikut membahas penganggaran proyek bersama kementerian. Dakwaan Irman dan Sugiharto bahkan menyebut Ganjar diduga kebagian dana US$ 500 ribu, atau senilai Rp 5,25 miliar, dengan kurs saat itu Rp 10.500 per dolar AS, dalam korupsi yang merugikan negara Rp 2,3 triliun ini.

Ganjar menyatakan empat kali ditawari fulus selama membahas proyek itu. “Semuanya saya tolak, saya kembalikan,” ujarnya. Bantahan senada diutarakan Agun Gunandjar, bekas anggota Komisi Pemerintahan dari Fraksi Partai Golkar, yang kemarin juga duduk di kursi saksi. Dakwaan menyebut Agun menerima dana sekitar Rp 10 miliar. “Saya tidak pernah menerima,” kata Agun.


Baca: Sidang E-KTP, Miryam dan Penyidik KPK Saling Membantah


Yang menarik, Agun justru mengakui kerap melihat pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong dalam acara makan bersama Fraksi Partai Golkar yang ketika itu digelar tiap Jumat. “Saya tidak kenal Andi. Cuma tahu belakangan bahwa dia pengusaha yang sering memegang proyek di Kemdagri,” ujarnya.

Andi adalah tersangka terbaru dalam korupsi e-KTP dengan dugaan sebagai pengatur lelang dan penganggaran di DPR. Dalam persidangan pada 16 Maret 2017 lalu, bekas Ketua Komisi Pemerintahan DPR Chairuman Harahap mengaku diperkenalkan kepada Andi Narogong oleh Setya. Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraeni juga membenarkan pernah bertemu dengan Setya, Andi Narogong, dan kedua terdakwa di Hotel Gran Melia, Jakarta, menjelang pembahasan anggaran proyek e-KTP pada 2010.

Setya enggan mengomentari keterangan para saksi ketika ditemui Tempo di Gedung Serbaguna STIMA Kosgoro, Jakarta Selatan, Kamis 30 Maret 2017. “Jangan dulu, nanti,” kata Setya.

Baca: Terdakwa Korupsi E-KTP Sebut Empat Kali Beri Uang kepada Miryam


Jaksa penuntut umum KPK, Irene Putri, mengatakan seluruh keterangan saksi akan diserahkan kepada pimpinan dan penyidik KPK untuk pengembangan perkara. Termasuk dugaan keterlibatan Setya. “Kami mencermati kesaksian bahwa Setya yang bukan di Komisi Pemerintahan justru ikut campur proyek ini,” kata Irene seusai sidang.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, memastikan penyidik akan menindaklanjuti keterangan saksi di persidangan. “Seluruh pihak yang sudah disebutkan dan muncul sebagai fakta persidangan akan kami telusuri,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto, tak banyak menanggapi pertanyaan wartawan seputar persidangan kasus proyek e-KTP yang digelar hari, Kamis, 30 Maret 2017.

Saat ditanya tanggapan soal kesaksian Ganjar Pranowo di persidangan, Setya tersenyum. "Jangan dulu, nanti (silaturahmi) habis," ujar dia sambil berjalan menuju pintu masuk Gedung Serbaguna STIMA Kosgoro, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setya yang juga Ketua Umum Partai Golkar menghadiri acara pengajian Partai Golkar Jakarta Selatan, Kamis malam, 30 Maret 2017.

FRANSISCO ROSARIANS | MAYA AYU PUSPITASARI | REZKI ALVIONITA| AGOENG WIJAYA

Berita terkait

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

1 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

3 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

4 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

6 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

6 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

13 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

14 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

14 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

19 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya