Siraman Air Keras ke Novel Baswedan Bukan Satu-satunya Teror ke KPK

Reporter

Editor

Kamis, 13 April 2017 07:31 WIB

Novel Baswedan

TEMPO.CO, Jakarta- Siraman air keras ke muka Novel Baswedan pada Selasa pagi 11 April 2017 lalu ditengarai bukan satu-satunya serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara komisi antikorupsi itu, Febri Diansyah, mengatakan ada teror terhadap sejumlah penyidik lain.


“Kami lakukan mitigasi semaksimal mungkin dan pengamanan lebih kuat sejak Selasa lalu,” kata Febri kepada Tempo, Rabu 12 April 2017.


Baca: Kasus Novel Baswedan, Basaria: KPK Sediakan Senjata ke Penyidik


Sejumlah sumber menyebutkan, pada hari-hari sebelum diserang seusai salat subuh berjemaah di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel sebenarnya merasa diikuti beberapa orang yang tidak ia kenal. Ia selalu mengambil jalan berbeda untuk menuju kantor atau ketika pulang. Rupanya, sejumlah penyidik lain mengalami intimidasi serupa.


Seorang penyidik bahkan mendapat ancaman pembunuhan. Ada juga yang dirampok, tapi yang diambil hanya komputer jinjing.


Advertising
Advertising

Ketua KPK Agus Rahardjo menolak mengomentari hal ini. Sedangkan Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif menyatakan belum dapat menjawab. Selasa lalu, keduanya memastikan akan mengevaluasi sistem pengamanan di lembaganya. “Agar semua penyidik dan penuntut KPK, juga pegawai, bisa mendapat perlindungan yang cukup,” kata Laode. Agus curiga teror yang dialami Novel dilatarbelakangi penyidikan lembaganya.

Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Begini Ciri-ciri 2 Pelaku


Saat ini Novel dan timnya sedang mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau e-KTP. Sehari sebelum penyerangan, Novel sebagai kepala satuan tugas untuk penyidikan e-KTP merekomendasikan kepada pimpinan KPK agar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dicegah bepergian ke luar negeri hingga enam bulan ke depan.


Bersamaan dengan itu, Novel dan kawan-kawan menangani penyidikan kasus suap hakim konstitusi Patrialis Akbar--kini sudah diberhentikan--oleh importir daging Basuki Hariman. KPK menangkap Patrialis dan Basuki pada 25 Januari 2017 lalu. Duit Sin$ 200 ribu yang diberikan kepada Patrialis diduga merupakan bagian dari commitment fee agar Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.


Baca: Wiranto Minta Publik Tidak Menebak-nebak Penyerang Novel


Ketika mengusut rasuah tersebut, tim mendapati sejumlah petunjuk baru dari catatan keuangan perusahaan Basuki. “Di situ tercantum sejumlah nama besar yang disebut juga menerima aliran dana,” ujar sumber itu.


Pengacara Basuki, Frans Hendra Winata, membenarkan bahwa kliennya menyerahkan sejumlah dokumen ke penyidik KPK. Namun dia tak lugas menjawab apakah dokumen itu berisi catatan aliran dana dari kliennya kepada berbagai orang penting. “Saya lupa,” katanya.


AGOENG | INDRI MAULIDAR | HUSSEIN ABRI


Baca: Penyiraman Air Keras, Diduga Novel Sudah Diintai Sejak 2 Bulan



Berita terkait

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

3 menit lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

2 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya