TEMPO.CO, Jakarta- Sebanyak 4,2 juta mobil dan sepeda motor meninggalkan Jakarta dan sekitarnya mengangkut pemudik untuk berlebaran di kampung halaman. Kementerian Perhubungan mencatat setidaknya 2,7 juta sepeda motor dan 1,5 juta mobil membawa pemudik dengan tujuan Jawa Barat, Jawa, Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Dalam kalender, pemerintah menyatakan Idul Fitri jatuh pada Ahad, 25 Juni ini.
Jumlah mobil dan sepeda motor yang dikendarai pemudik tahun ini bertambah setengah juta kendaraan dibanding Lebaran tahun lalu yang mencapai 3,7 juta unit. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah pemudik Lebaran tahun ini 19 juta orang atau naik sekitar 8,5 persen. “Tahun 2016 jumlah pemudik 18 juta orang,” kata Budi Karya.
Kepolisian Republik Indonesia memperkirakan sekitar 1,5 juta pengguna kendaraan pribadi meninggalkan Jakarta secara bertahap mulai Rabu malam lalu hingga kemarin. Pemudik mengalir melalui beberapa jalur, yakni gerbang tol Cikarang Utama, tol Tangerang, tol Merak, tol Ciawi, hingga jalan raya Bekasi-Cikampek mengarah ke Pantai Utara Jawa.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan jalur keluar Jakarta mulai padat setelah waktu pulang kerja. Polisi memprediksi puncak kemacetan terjadi pada Jumat hari ini. "Lalu lintas pada Jumat ini akan padat sehari penuh,” kata Martinus kepada Tempo di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, perhatian juga diarahkan ke Brebes, Jawa Tengah, yang tahun lalu menjadi ttik panas dalam musim arus mudik.
Pemerintah membuka jalur darurat untuk mengantisipasi kemacetan dari Brebes Timur hingga Gringsing, Jawa Tengah. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalur darurat atau jalan tol yang belum rampung itu hanya akan dioperasikan pada waktu tertentu.
Jalan "tol darurat" Brebes Timur-Gringsing memiliki panjang 110 kilometer dengan lebar 7 meter. Jalan itu hanya dilapisi beton tipis 10 sentimeter. Di beberapa titik, kata Budi, terdapat lubang. Mobil hanya bisa dipacu maksimal 40 kilometer per jam. "Kalau lebih cepat lagi bisa terguling," kata dia di Jakarta, kemarin.
Untuk menjaga keselamatan, ada dua mobil polisi yang mengawal dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Budi mengatakan jalur darurat hanya akan dibuka mulai pukul 06.00 hingga 18.00. Jalur itu tak bisa dioperasikan pada malam hari karena belum dilengkapi lampu. Namun, jika kemacetan di Brebes Timur parah, jalan darurat itu akan dibuka pada malam hari dengan pengamanan ketat.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero), Desi Arryani, mengatakan pihaknya telah menyiapkan 11 tempat istirahat sementara di jalur darurat itu yang dilengkapi dengan musala, toilet, dan warung kecil. Jalur itu memiliki delapan pintu keluar, yakni Ujung Rusi, Karang Jati, dan Warureja di Tegal; Sewaka dan Beji di Pemalang; Bojong di Pekalongan; Kandeman di Batang; serta Gringsing di Kendal. "Pengguna jalur darurat itu tak dikenai ongkos."
Menurut pantauan Tempo di jalur Pantai Utara Brebes-Tegal, kemarin, lalu lintas kian padat. Polisi menerapkan rekayasa berpola 3 : 1 atau contra-flow. Kendaraan dari arah Jakarta menuju Semarang melewati tiga lajur, yakni dua lajur normal dan satu melawan arus. Adapun kendaraan dari arah Semarang hanya melintasi satu lajur. Meski begitu, lalu lintas tetap tersendat akibat pasar tumpah di kawasan Pasar Sumur Panggang dan Terminal Kota Tegal.
Kepala Cabang Pengelola Jalan Tol Kanci Pejagan Pemalang, Zulmarlian Iskandar, mengatakan jumlah kendaraan yang keluar melalui gerbang tol Brebes Timur dan Kaligangsa lebih dari 47 ribu unit. Kendaraan yang keluar dari Brebes Timur berjumlah 27.501 unit, sementara yang masuk jalan tol fungsional Kaligangsa 19.822 unit. Pada Rabu malam lalu, sempat terjadi kemacetan 3 kilometer. Padahal sudah ada 10 gardu pembayaran tol di Kaligangsa dan 8 gardu di Brebes Timur.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuka empat jalan layang perlintasan kereta di Kabupaten Tegal dan Brebes. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, Danis Sumadilaga, mengatakan jalan layang itu terletak di Klonengan, Dermoleng, Kesambi, dan Kretek. "Statusnya darurat," katanya. Danis menjelaskan, jalan layang Klonengan, Dermoleng, dan Kesambi bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk bus. Sedangkan jalan layang Kretek belum bisa dilewati bus.
FERY FIRMANSYAH | AGHNIADI | CAESAR AKBAR | | VINDRY FLORENTIN | MUHAMMAD IRSYAM FAIZ (BREBES)