Dana KJP Ditarik Tunai: Pemerintah Ancam Cabut, Pedagang Ibu

Reporter

Editor

Kamis, 6 Juli 2017 07:25 WIB

Suasana transaksi pembelian seragam sekolah di Toko Empat Delapan yang melayani pembeli yang mengunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Pasar Minggu, Jakarta, 5 Juli 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Bank DKI melacak transaksi mencurigakan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Dia mengungkap adanya praktik terlarang pencairan dana bantuan pendidikan yang selama ini ditetapkan hanya disalurkan secara non-tunai tersebut. “Bisa dilacak di mana saja uangnya dicairkan,” ujarnya kepada Tempo di Balai Kota, Rabu 5 Juli 2017.

Jika pemegang KJPterbukti melanggar, kata Djarot, pemerintah Jakarta tak segan mencabut bantuan untuk siswa terkait. Sedangkan toko-toko yang memfasilitasi penarikan tunai itu akan dilaporkan ke polisi. “Bukan kami tak percaya pada orang, tapi ini (sistem non-tunai) demi membentuk karakter yang jujur,” ucapnya. Baca juga: Siap Lepas Jabatan Gubernur DKI, Ahok: Hati-hati KJP

Praktik penarikan tunai nyatanya marak berdasarkan penelusuran Tempo di sejumlah toko perlengkapan sekolah di Pasar Palmerah, Jakarta Barat. Seorang pedagang sepatu dan tas sekolah yang mengaku bernama Dedi menuturkan, sebelum Lebaran lalu, beberapa pemegang KJP kerap memintanya mencairkan uang KJP.

“Dulu saya masih mau membantu mencairkan uang KJP, tapi kalau sekarang enggak bisa,” ujarnya di lantai dasar Pasar Palmerah, Selasa lalu. Dedi mengungkapkan, ia akan membantu mencairkan uang KJP asalkan para pemegang kartu berbelanja di tokonya. Maksimal uang yang bisa dicairkan Dedi sebesar Rp 200 ribu.

Pedagang lainnya yang biasa dipanggil Aad bahkan bersedia mencairkan sampai Rp 500 ribu dengan syarat yang sama. “Selain juga karena iba,” katanya. Cara lain pencairan uang KJP, dia membeberkan, ialah dengan memberikan komisi kepada pedagang sebesar 10 persen dari uang yang akan dicairkan. Dia mencontohkan, jika pemegang KJP ingin menarik uang Rp 300 ribu, dia harus mau membayar jasa penjual sebesar Rp 30 ribu.

Aad dan Dedi kompak mengatakan saat ini tidak lagi melayani pencairan KJP. Mereka menunjukkan surat edaran dari pengelola Pasar Palmerah, PD Pasar Jaya, yang melarang pencairan uang KJP. Baca: Pasar Jaya Akan Tutup Kios yang Cairkan KJP

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (UPT P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, tak menampik adanya potensi kecurangan dalam pemberian dana KJP. “Kami sudah membuat sistem KJP tak bisa tarik tunai, tapi ada saja oknum yang melanggar,” katanya.

Kepala Satuan Pelaksana Personal UPT P4OP, Jhones Albert, memastikan bahwa para pemegang KJP mengetahui larangan mencairkan dana KJP. Namun, menurut dia, para pedaganglah yang justru membujuk mereka.

Jhones mengaku kesulitan menelusuri penarikan tunai KJP. Penyebabnya, untuk membuktikan adanya pelanggaran itu, UPT P4OP memerlukan bukti seperti nomor KJP warga yang melanggar dan toko yang memfasilitasi penarikan tunai. Dengan cara itu, UPT P4OP baru bisa meminta Bank DKI menelusuri pelanggaran.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Zulfarshah, membenarkan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengevaluasi penyaluran KJP. “Kami sedang cek mana saja pemegang KJP yang melakukan gesek tunai (mencairkan uang KJP),” tuturnya. Artikel lainnya: Pemegang Kartu Jakarta Pintar Dapat Tunjangan Kuliah

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, juga menegaskan akan menjatuhkan sanksi berupa penutupan kios kepada pedagang yang terbukti membantu pencairan dana KJP. “Penjual yang terbukti melanggar juga akan dilaporkan kepada polisi,” katanya.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

31 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

37 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya